Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru untuk kesejahteraan masyarakat

id berita padang, berita sumbar, tol padang pekanbaru,tol trans sumatera

Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru untuk kesejahteraan masyarakat

Foto udara pembangunan konstruksi jalan tol Padang - Sicincin di KM 25 Jalan Bypass, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (3/2/2020). (Antara/Iggoy El Fitra)

Padang, (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit memastikan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru sepenuhnya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Karena tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, kalau ada lahan masyarakat yang terpakai penggantian kerugian dilakukan dengan wajar bahkah pihak Kementerian PUPR juga menyatakan demikian," kata dia di Padang, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu sebagai pembicara pada diskusi kelompok terpumpun dengan tema, "Win-win Solution Upaya Percepatan Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru dan Dampaknya Bagi Perkembangan Ekonomi" Sumatera Barat, digelar oleh Langgam.id bekerja sama dengan Hutama Karya.

Menurut dia terjadinya persoalan ganti rugi lahan yang terlalu murah sebelumnya karena kesalahan tim apraisal yang meletakan harga di bawah Nilai Jual Objek Pajak.

Akan tetapi pemerintah mulai dari Presiden, Menteri hingga Gubernur telah sepakat ganti rugi harus layak dan tidak keberatan berapa pun akan dibayar, kata dia.

Kemudian terkait dengan pembangunan pada kilometer 4,2 sampai 36,6 kilometer karena banyak rumah warga yang terkena akhirnya dilakukan pemindahan jalur dan dialihkan ke timur yang tidak banyak menggusur lahan.

Lalu terkait dengan adanya penolakan masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota ia mengatakan hingga saat ini belum ada ditentukan namun masyarakat sudah terlanjur ribut.

Tidak ada itu, hingga saat ini masih dilakukan pembahasan tapi masyarakat sudah ribut, katanya.

Ia meminta masyarakat diminta tidak langsung menolak ketika ada rencana pembangunan serta melihat dulu kajian yang dilakukan dalam pembangunan.

"Membangun tol ini tentu tidak sembarangan juga, ada kajian dari ahli dan juga memiliki analisis untuk dampak lingkungan. Apabila merusak lingkungan tentu tidak akan kita bangun," ujarnya.

Apalagi, katanya menambahkan Sumatera Barat membutuhkan Tol Trans Sumatera tersebut agar tidak ketinggalan dari daerah lain yang ada di Sumatera.

"Riau, Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Utara punya tol, sedangkan kita (Sumbar) tidak punya. Jangan sampai kita ketinggalan," katanya.

Ia menyebutkan banyak manfaat yang akan didapatkan oleh Sumbar apabila tol tersebut sudah diselesaikan, mulai dari wisata sampai ke perdagangan.

"Setiap Jumat bisa jadi masyarakat dari Pekanbaru datang ke Sumbar untuk berwisata, karena hanya tiga setengah jam ke Padang. Bayangkan berapa dampaknya untuk perekonomian kita," katanya.