IHSG masih miliki ruang tembus 6.500 seiring tarif AS mulai melunak

id IHSG ,TARIf impor AS, Menko Airlangga Hartarto,Presiden AS Donald Trump,Amerika Serikat,china

IHSG masih miliki ruang tembus 6.500 seiring tarif AS mulai melunak

Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 09.00.00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), setelah penurunan IHSG yang melebihi 8 persen. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz)

Jakarta (ANTARA) - Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki ruang untuk menguat ke level 6.500 pada perdagangan hari ini, Selasa (15/4).

Optimisme itu seiring mulai melunak Amerika Serikat (AS), yang memperbesar peluang untuk melakukan negosiasi dengan China.

“IHSG masih memiliki ruang untuk kembali coba tutup gap ke 6.500,” ujar Valdy di Jakarta, Selasa.

Selain itu, pelaku pasar merespon positif keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengecualikan sejumlah peralatan elektronik dan komponen pendukungnya dalam kebijakan tarif resiprokal.

Pemerintah AS mengecualikan sejumlah produk, meliputi smartphone, komputer dan komponen elektronik lain (khususnya semi konduktor) dari kebijakan tarif resiprokal.

Di sisi lain, China tengah meminta Vietnam untuk bergabung dan menentang keputusan sepihak Trump, demi menjaga stabilitas perdagangan bebas global dan menjaga rantai pasok.

China ingin memperkuat hubungan di Asia Tenggara, yang tentunya China sebagai pemimpinnya. Presiden China Xi Jinping meminta kedua negara untuk bekerja sama mendorong globalisasi ekonomi yang lebih terbuka, inklusif, dan adil bagi semua.

Presiden Xi menyampaikan kepada Ketua Partai Komunis Vietnam dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh bahwa pasar besar China selalu terbuka untuk Vietnam.

Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia mulai mengutus tim negosiasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, rencananya akan berangkat ke AS pada 16-23 April 2025.

Tim yang diutus oleh Presiden Prabowo Subianto terdiri dari sejumlah menteri dan kepala lembaga, yang mana hari ini, Menteri Luar Negeri RI Sugiono berangkat ke Washington DC untuk mempersiapkan proses negosiasi.

Besok, Menko Airlangga Hartarto serta Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu juga akan menyusul ke AS, serta Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati beserta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono direncanakan akan bertolak ke AS untuk bernegosiasi tarif.

Sejumlah poin yang akan ditawarkan dalam negosiasi tersebut meliputi ratifikasi perjanjian dagang dan investasi, deregulasi kebijakan selain tarif, peningkatan impor dan investasi dari AS dan sejumlah insentif untuk mendukung impor dari AS (termasuk penurunan bea impor).