Masih di pengungsian, Darlis berharap keluarganya di Wamena dipulangkan

id berita padang, berita sumbar, berita terkini, kerusuhan wamena, berita papua, papua merdeka

Masih di pengungsian, Darlis berharap keluarganya di Wamena dipulangkan

Keluarga korban kerusuhan Wamena, Papua asal Pesisir Selatan yang tinggal di Padang berharap keluarga mereka yang sedang mengungsi dapat di pulangkan ke kampung halaman (Antara/Ilan Nurbaya)

Padang, (ANTARA) - Keluarga korban kerusuhan di Wamena Papua, Nurbaiti (64), Darlis (67), Yusniar (69), dan Nurleni (57) asal Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan yang tinggal di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang, berharap keluarga mereka yang saat ini tinggal di pengungsian bisa segera pulang.

"Rumah dan kios tempat anak dan keluarga kami berjualan sudah habis dibakar, termasuk sepeda motor," kata Darlis di Padang, Kamis.

Darlis menceritakan, saat kejadian anak mereka sedang berdagang di jalan Ahmad Yani Wamena, bisa menyelamatkan diri setelah dibantu oleh Anggota TNI yang datang menjemput warga yang terjebak dalam kerusuhan dan kebakaran.

Meski akses jaringan internet dibatasi, tapi ke empat perempuan paruh baya yang juga merupakan saudara kandung, dan saudara satu kampung ini, mereka masih bisa berkomunikasi dengan anak-anaknya lewat sambungan telepon seluler.

Baca juga: Ini jadwal kedatangan jenazah korban Wamena di BIM

"Tadi pagi kami menelpon anak kami disana dan menanyakan kondisi mereka yang masih trauma di pengungsian," ujarnya.

Lewat saluran telepon anak mereka menceritakan, saat ini mereka dan korban kerusuhan lainnya, mengungsi di Mapolres dan Kodim setempat, jika ingin keluar mencari makan harus didampingi oleh Anggota TNI atau Anggota Polri.

"Saat menyelamatkan diri, mereka tidak membawa apa-apa, hanya baju yang melekat di badan," tuturnya.

Baca juga: Delapan jenazah korban Wamena asal Pesisir Selatan diangkut tiga pesawat

Sekarang untuk bertahan hidup, anak mereka dan pengungsi lainnya berharap bantuan dari sesama perantau yang tidak menjadi korban.

Mereka berharap uluran tangan dari semua pihak, baik pemerintah maupun dermawan untuk membantu kepulangan keluarga mereka ke kampung halaman.

Sebelumnya itu Wakil Gubernur Sumatera Barat, telah mengucapkan rasa belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa warga Sumatera Barat, pada aksi demonstrasi yang berakhir rusuh di Wamena, Papua Senin lalu.

Pemprov Sumbar juga telah menjalin komunikasi dengan Danrem 032 Wirabraja yang memiliki akses ke Korem 172/PWY terkait pemulangan jenazah korban kerusuhan.

Baca juga: Bupati Hendrajoni sambut korban kerusuhan Wamena di BIM

Wagub mengatakan bahwa hasil koordinasi biaya pemulangan jenazah akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, sementara biaya peti mati ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Sumbar.

"Kita akan siapkan ambulans di BIM untuk mengantarkan peti jenazah ke rumah duka," kata dia.

Baca juga: Jemput korban Wamena, Pemkab Pesisir Selatan siapkan delapan mobil jenazah