Belum ada setengah dari kebutuhan jurnal terakreditasi nasional

id Jurnal terakreditasi,Kemenristekdikti

Belum ada setengah dari kebutuhan jurnal terakreditasi nasional

Kepala Subdirektorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah dari Kemenristekdikti Lukman (ANTARA SUMBAR/Mutiara Ramadhani)

Padang, (ANTARA) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengungkapkan bahwa kebutuhan jurnal yang terakreditasi nasional adalah sebanyak 8500 namun saat ini baru ada sekitar 2700 jurnal yang terakreditasi.

Kepala Subdirektorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah dari Kemenristekdikti Lukman di Padang, Jumat, menjelaskan faktor belum terakreditasinya jurnal tersebut adalah karena jurnal ini masih dianggap sebelah mata karena oleh dosen pun ini dianggap sebagai kerja sampingan.

Kemudian kurangnya perhatian dari masing-masing pimpinan dari perguruan tinggi seperti masalah hibah, insentif, fasilitas dan lainnya sehingga yang mengelola jurnal itu kadang terpaksa.

Target Kemenristekdikti tahun ini yang dibutuhkan adalah kuantitasnya barulah di tahun-tahun berikutnya dilihat kualitasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kemenristekdikti menggelar workshop Pendampingan dan Percepatan Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik di Padang, 12 hingga 14 Juli.

Peserta workshop Pendampingan dan Percepatan Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik di Padang (ANTARA SUMBAR/Mutiara Ramadhani)

Workshop yang diikuti 42 beserta dari berbagai wilayah di Indonesia ini bertujuan meningkatkan jumlah jurnal yang terakreditasi secara nasional.

Khusus di Padang, PNP bekerja sama dengan IAII sebagai tuan rumah dalam workshop yang ke 16 dari 50 titik lokasi yang akan disisir oleh Kemenristekdikti.

"Hari ini kita mengundang peserta yang jurnalnya belum terakreditasi dan kita akan dampingi untuk mengetahui kendalanya dimana," imbuhnya.

Peserta workshop akan dikarantina selama tiga hari untuk memperbaiki jurnalnya dan akan dinilai oleh empat Asesor dari Kemenristekdikti.

Wakil Direktur II Politeknik Negeri Padang Anton mengatakan khusus dari PNP ada 7 Jurnal yang belum terakreditasi nasional.

“Harapannya semoga dari workshop ini, jurnal yang ada di PNP ini bisa terakreditasi secara nasional," katanya.