Kasur terendam banjir disarankan tak dipakai lagi

id Pakar, kasur, banjir, paket kesehatan

Kasur terendam banjir disarankan tak  dipakai lagi

Ilustrasi - Sejumlah personel TNI-Polri, BPBD Kota Semarang serta relawan membersihkan sisa-sisa banjir pascabanjir bandang yang menerjang Perumahan Dinar Indah, Kelurahan, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (7/1/2023). Warga setempat membutuhkan perlengkapan tidur laik pakai seperti bantal, selimut, kasur, serta air bersih seusai banjir bandang yang menerjang permukiman mereka mencapai 2,5 meter pada Jumat (6/1) sore akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi serta adanya tanggul jebol. ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc. (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)

Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan dr. Bonita Effendi, BMedSci, M.Epid, Sp. P.D tak menyarankan warga memakai lagi kasur yang sudah terendam air banjir karena berpotensi menjadi tempat berkembang biak jamur penyebab penyakit.

"Kasur yang sudah teredam banjir, sebaiknya tidak digunakan karena walaupun sudah kita jemur. Pasti ada bakteri, virus atau jamur yang akan lebih senang berkembang biak di tempat yang lembap," ujar Bonita i Jakarta, Senin.

Sejumlah penyakit yang bisa muncul akibat kondisi lembap antara lain gangguan atau infeksi saluran pernapasan dan iritasi kulit yang ditandai gatal, kering atau bersisik.

Bonita yang praktik di RS Pondok Indah itu menyebutkan penyakit tersebut juga bisa muncul akibat ruangan yang lembap. Oleh karena itu, warga juga harus bersihkan berbagai sudut rumah yang terkena banjir.