IPM Padang setara negara Oman yang berada pada rangking 48 dunia

id IPM Padang

IPM Padang setara negara Oman yang berada pada rangking 48 dunia

Kepala Bappeda Padang Medi Iswandi (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang menyebut angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota itu yang mencapai 81,58 persen setara dengan negara Oman yang berada pada rangking 48 dunia.

"Kalau di Sumbar , IPM Padang paling tinggi, jika dilihat dalam skala global ternyata setara dengan Oman," kata Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi di Padang, Rabu (12/6).

Menurut dia, saat ini IPM Indonesia berada pada urutan 116 namun itu merupakan rata-rata dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air.

Sementara untuk angka rata-rata lama pendidikan di Padang saat ini sudah mencapai 11 tahun atau setara dengan kelas 2 SMA.

Medi menyampaikan pihaknya menargetkan rata-rata lama pendidikan mencapai 13 tahun atau setara dengan diploma 1.

Untuk menuju ke situ ia menyampaikan saat ini menyiapkan 500 ruang kelas baru dalam rangka peningkatan kapasitas SDM di Padang.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat angka rata-rata lama sekolah warga di Padang sudah mencapai 11,33 tahun mengacu kepada data IPM 2018.

"Artinya rata-rata tingkat pendidikan warga Padang yang berusia 25 tahun ke atas sudah mencapai kelas II SMA, sedangkan harapan lama sekolah di Padang sudah mencapai 16 tahun atau setara dengan sarjana," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi.

Menurut dia, dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat, daerah yang rata-rata lama sekolahnya sudah 11 tahun baru empat kota yaitu Padang, Padang Panjang, Solok dan Bukittinggi.

Ia mengemukakan angka rata-rata lama sekolah warga merupakan salah satu indikator untuk mengukur Indeks Pembangunan Manusia Kota yang saat ini Padang masuk kategori sangat tinggi yaitu 83,25.

Indeks pembangunan manusia merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, kata dia

Ia menyampaikan IPM juga merupakan salah satu komponen yang digunakan pemerintah dalam penentuan dana alokasi umum serta penghitungan dana insentif daerah.

IPM menggambarkan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan lainnya, ujar dia.

Ia menerangkan IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yaitu umur panjang dan hidup sehat atau angka harapan hidup saat lahir, pengetahuan yang dilihat dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah serta standar hidup layak yang diukur dari pengeluaran per kapita.

Untuk Padang angka IPM bisa tinggi karena menjadi pusat ekonomi dan pendidikan serta akses layanan kesehatan yang terjangkau, lanjut dia.

Pada sisi lain, usia harapan hidup warga Padang saat ini telah mencapai 73,35 tahun dengan pengeluaran per kapita Rp14.312.000 per tahun

Ia menambahkan capaian pembangunan manusia di suatu wilayah dikelompokkan dalam empat kategori yaitu sangat tinggi dengan angka di atas 80, kategori tinggi 70 sampai 80, kategori sedang 60 sampai 70 dan kelompok rendah di bawah 60. (*)