GNK di Padang fokus ke perlintasan rel kereta api resmi tanpa penjaga

id Gerakan Keselamatan

GNK di Padang fokus ke perlintasan rel kereta api resmi tanpa penjaga

Pin gerakan keselamatan di perlintasan di Padang, Sumbar. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merangkul pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk ikut menyosialisasikan Gerakan Nasional Keselamatan di Sumatera Barat agar korban kecelakaan di perlintasan kereta api bisa diminimalkan.

"Keselamatan di perlintasan kereta api adalah tanggung jawab semua pihak, pemerintah daerah hingga tokoh masyarakat. Karena itu kita rangkul semua," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Barat, Catur Wicaksono di Padang, Jumat.

Ia menyebut saat ini terdata sekitar 473 titik perlintasan kereta api di Sumbar. Titik itu bisa dibagi dalam tiga kategori, yaitu perlintasan resmi yang dijaga, perlintasan resmi tetapi belum ada penjagaan dan perlintasan liar.

Gerakan Nasional lebih difokuskan pada perlintasan resmi, namun belum ada penjagaan sehingga dibutuhkan peran pihak terkait untuk bisa mengelola supaya tidak ada terjadi kecelakaan.

Catur menyebut dalam jangka pendek, upaya yang dilakukan adalah sosialisasi pada pemangku kepentingan dan masyarakat agar bersama-sama ikut memperhatikan keselamatan di perlintasan tersebut.

Jangka menengah nantinya akan ada rekayasa seperti pembangunan jalan kolektor atau sarana lain yang bisa membantu meminimalkan potensi kecelakaan di perlintasan.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Nofiardi mengatakan pemerintah mendukung penuh upaya menjaga keselamatan itu salah satunya dengan mendukung pemasangan rambu keselamatan.

Rambu tidak hanya satu atau dua, tetapi ada empat hingga lima rambu dimulai jarak 100 meter dari perlintasan.

Semakin banyak rambu diharapkan bisa lebih efektif untuk mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati di perlintasan.

Namun, peringatan itu dinilai harus mengikuti perkembangan zaman, tidak hanya manual. "Mungkin bisa berupa bunyi-bunyian nyaring atau malah ada pesan otomatis masuk ke ponsel jika dekat perlintasan," kata Kepala Dinas Perhubungan Padang, Dian Fakri. (*)