Perluasan Bandara Rokot Mentawai Dimulai 2018

id Landasan pacu

Perluasan Bandara Rokot Mentawai Dimulai 2018

Ilustrasi - Landasan pacu bandar udara. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pengerjaan fisik perluasan Bandara Rokot, Tuapejat, Pulau Sipora, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, dimulai 2018 menggunakan APBN dan diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2019.

"Anggaran semua dari pusat. Pemerintah daerah menyelesaikan persoalan pembebasan lahan, Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan persoalan administrasi lain," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Jumat.

Ia menambahkan itu terkait rencana perluasan Bandara Rokot untuk menunjang pengembangan pariwisata Mentawai.

Menurut dia, proses pembebasan lahan sudah hampir rampung dilaksanakan dan ditargetkan bisa dibayarkan tahun ini juga agar 2018 tidak ada lagi persoalan yang menjadi kendala pembangunan fisik.

Perluasan bandara yang dibangun 1980 tersebut dilakukan karena landasan bandara saat ini sepanjang 900 meter dan lebar 23 meter, hanya mampu menampung pesawat kecil jenis Cassa C212/200.

Agar pariwisata bisa berkembang pesat, bandara kecil dinilai tidak lagi mencukupi dan dibutuhkan perluasan agar pesawat berbadan besar dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) atau langsung dari Jakarta bisa mendarat.

Perluasan bandara tersebut direncanakan menambah panjang landasan hingga 1.600 meter dan lebar 30 meter, serta melengkapi fasilitas umum di bandara, mulai dari fasilitas penerbangan hingga fasilitas penumpang.

Perluasan itu membutuhkan lahan sekitar 120 hektare sementara yang tersedia baru sekitar 40 hektare hingga butuh pembebasan lahan sekitar 80 hektare.

Nasrul Abit mengatakan potensi wisata Mentawai yang sangat besar, akan berkembang pesat jika perluasan bandara terealisasi.

Saat ini angkutan utama Padang - Mentawai masih melalui jalur laut. Baik dengan menggunakan kapal cepat dengan waktu tempuh 3,5 jam, dan kapal penumpang dan barang dengan waktu tempuh hampir 12 jam. (*)