Sesko TNI Kunjungi Istano Basa Pagaruyung

id sesko tni

Sesko TNI Kunjungi Istano Basa Pagaruyung

Peserta Sesko TNI foto bersama di depan Istano Basa Pagaruyung, Kamis (13/10), dalam rangkaian kegiatan kuliah kerja dalam negeri di Sumatera Barat. (ANTARA SUMBAR/Irfan Taufik)

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan kunjungan ke objek wisata Istano Basa Pagaruyung Tanah Datar dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) di Sumatera Barat.

Kepala Dinas Budparpora Tanah Datar, Marwan yang menerima rombongan Sesko TNI tersebut di Istano Basa Pagaruyung, Kamis, menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dan melihat langsung beberapa objek wisata, adat dan budaya di Luhak Nan Tuo.

Ia berharap peserta Sesko TNI dapat mempromosikan objek wisata, adat, dan budaya di daerahnya masing-masing.

"Tanah Datar merupakan daerah yang kurang memiliki sumber daya alam, maka potensi pertanian, pariwisata, dan pendidikan yang diharapkan untuk membangun daerah," katanya.

Marwan menyebutkan Tanah Datar saat ini tengah mengembangan potensi pariwisata yang sangat menunjang pembangunan daerah seperti objek wisata Istano Basa Pagaruyung, Danau Singkarak, dan wisata adat dan budaya lainnya.

Sementara itu, Wakil Komandan Sesko TNI, Marsekal Muda Asnam Muhidir menyebutkan Sesko TNI pendidikan reguler ke-43 ini diikuti oleh 146 orang kolonel terdiri dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian Republik Indonesia.

Selain itu juga ada beberapa negara tetangga yang ikut, seperti Arab Saudi, Singapura, dan Malaysia.

Ia menyebut kunjungan ini untuk mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari selama tujuh bulan terakhir, sehingga semua kolonel yang mengikuti pendidikan tersebut dapat menambah wawasan mengenai pemerintahan dan strategi pertahanan.

Dikatakannya, perlu pengupayaan profesional untuk dapat meningkatkan pertahanan wilayah, terutama Sumbar yang memiliki garis pantai yang cukup panjang.

Setelah beberapa hari di Sumbar, pihaknya memperhatikan atau terfokus kepada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, di antaranya strategi tanggap darurat bencana karena Sumbar merupakan wilayah rawan bencana, kemudian pertahanan garis pantai yang cukup panjang, namun pengamanan garis pantai masih minim. (*)