Kadin: Sumbar Butuh Pemimpin Punya Visi Bisnis

id Kadin: Sumbar Butuh Pemimpin Punya Visi Bisnis

Kadin: Sumbar Butuh Pemimpin Punya Visi Bisnis

logo kadin

Padang, (ANTARA)- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Asnawi Bahar berpendapat Sumbar ke depan membutuhkan kepala daerah yang mempunyai visi bisnis dan punya komitmen kuat membawa masyarakat untuk bangkit. "Kita berharap kepala daerah yang dipilih masyarakat adalah orang yang memiliki landasan konsep yang jelas, dan benar-benar memahami sosial masyarakat serta punya visi bisnis yang kuat," kata Asnawi Bahar di Padang, Sabtu. Menurutnya, membangkitkan Sumbar pascadilanda bencana tidak mudah dan banyak persoalan yang harus dituntaskan diberbagai sektor. Justru itu, dibutuhkan pemimpin yang kuat dan mampu menyinkronkan arah pembangunan di daerah dengan rencana pemerintah pusat, serta punya relasi di dunia internasional. Jadi, kalau pemimpin yang dipilih masyarakat, terutama pada kabupaten/kota yang terkena dampak gempa tak mempunyai visi bisnis, kurang paham situasi daerah secara komprehensif, tentu akan lamban bangkit. Begitu juga, katanya, jika gubernur/wakil gubernur mendatang terpilih orang yang tak paham akan kondisi daerah secara utuh, serta tak bisa mendatangkan uang (investor), tentu perbaikan ekonomi khususnya akan melambat. "Kepala daerah mendatang harus banyak di lapangan, artinya memikirkan bagaimana investasi banyak masuk ke Sumbar. Soal urusan perjalanan roda pemerintah silahkan diurus wakilnya," katanya. Jadi, kalau pemimpin yang terpilih nanti, hanya muncul saat menjelang Pilkada dan sekedar mengetahui permasalahaan Sumbar dipermukaan saja, kemajuan daerah akan sulit terbangun. Sebab, kebijakan-kebijakan yang akan dihasilkan tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat dalam penyelesaian berbagai persoalan yang ada. Sedangkan, orang yang sudah paham saja dengan sosial masyarakat, masih dihadapkan kesulitan membawa pembangunan Sumbar ke arah yang lebih baik. "Mambangun Sumbar ke depan tak bisa diurus orang yang biasa-biasa saja, apalagi `penakut`," ujarnya. Terkait, pembangunan pascagempa tak hanya sekedar menjalankan roda pemerintahan semata, tapi harus mampu membangkitkan perekonomian masyarakat lebih baik dengan mamanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada. Asnawi menilai, sumberdaya alam yang dimiliki Sumbar, sebetulnya mampu untuk menghidupkan masyarakat, meskipun ada perbedaan dengan daerah-daerah tetangga, seperti Riau dan Jambi serta Sumatra Selatan. Namun, tergantung nakhoda yang akan menjalankannya, dan harus fokus di sektor-sektor unggulan sehingga arah pembangunan Sumbar mendatang lebih jelas. Justru itu, ia menyarankan masyarakat harus lebih cerdas untuk menetukan pilihan dalam Pilkada mendatang sehingga pemimpin yang terpilih memahami secara utuh kondisi daerah. Menyinggung perantau yang meramaikan bakal calon gubernur/wakil gubernur atau bupati/wakilbupati, Asnawi menyikapi, perantau yang hendak membangun daerah, harus dibuktikan dulu dengan berinvestasi di daerah. Setelah itu, tambahnya, akan tahu persoalan daerah sesungguhnya dan bagi yang ingin maju dan memimpin daerah akan lebih tepat dan dikenal masyarakat. Selain itu, diminta pada perantau Minang perlu merubah cara pandangnya terhadap iklim investasi di daerah, dan jangan sampai investor terpengaruh yang hendak menanamkan modalnya ke Sumbar. "Kadin minta ke depan pemerintah daerah harus pro pebisnis, karena yang menggerakkan perekonomian pelaku usaha. Makanya harus memperkuas pelaku usaha lokal," katanya. (*/ril)