Pariaman (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar) Kota Pariaman, Sumatera Barat memantau penjualan petasan yang biasanya marak dijual selama ramadan karena selain dapat mengganggu kenyamanan warga juga berpotensi memicu kebakaran.
"Kami membuat surat edaran terkait ketertiban selama bulan puasa ini, termasuk di dalamnya penjualan petasan, warung kelambu, dan lain-lainnya," kata Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Pariaman Alfian di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan penjualan petasan pada awal ramadan biasanya belum terlihat namun memasuki pertengahan bulan penjualannya mulai marak dilakukan di Pariaman.
Ia menyampaikan pihaknya akan terus memantau penjualan petasan tersebut di Pariaman bahkan siap menerima laporan dari masyarakat jika melihat adanya penjualan petasan.
Jika Satpol PP Pariaman mendapatkan laporan dan menemukan adanya penjualan petasan di wilayah tersebut maka pihaknya tidak segan-segan menyitanya guna memberikan efek jera kepada pedagang.
"Kami berikan peringatan dulu, kalau nggak mau kami sita," katanya.
Ia mengatakan peringatan tersebut dilakukan karena Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman masih memikirkan modal yang dikeluarkan pedagang untuk memulai usaha.
Oleh karena itu Pemkot Pariaman juga meminta pengertian dari pedagang agar tidak menjual hal-hal yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat apalagi menjual benda yang membahayakan.
Ia menjelaskan larangan penjualan petasan tersebut karena pihaknya tidak ingin kejadian kebakaran akibat petasan pada ramadan tahun-tahun sebelumnya terulang kembali karena dapat menimbulkan kerugian di tengah masyarakat.
Ia meminta orang tua dan masyarakat juga ikut mengawasi penjualan dan penggunaan petasan oleh anak-anak karena tidak saja menimbulkan kebakaran namun juga membahayakan nyawa.
Alfian mengatakan selain memantau penjualan petasan pihaknya juga memantau warung kelambu atau kedai yang menjual nasi pada siang hari selama ramadan karena dapat mengganggu kenyamanan warga muslim yang menjalankan ibadah puasa.
"Kami melakukan pemantauan di seluruh wilayah, tapi kami minta bantuan laporan dari masyarakat, kalau ada laporan lebih bagus," tambahnya.