Unand-BNPB jalin kerja sama mitigasi penanganan bencana alam

id efa yonnedi,rektor unand,universitas andalas,unand,berita unand,bnpb unand

Unand-BNPB jalin kerja sama mitigasi penanganan bencana alam

Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi (kiri depan) berdiskusi dengan Kepala Biro Antara Biro Sumatera Barat Syarif Abdullah (kanan depan) terkait peran perguruan tinggi tersebut dalam rangka mitigasi bencana alam di Padang, Kamis (27/2/2025). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kedutaan Besar Australia menjalin kerja sama dalam rangka menyiapkan langkah mitigasi penanganan dan penanggulangan bencana alam di tanah air

"Kerja sama ini bukti komitmen dalam memperkuat kesiapsiagaan dan kapasitas penanggulangan bencana di Indonesia," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Kamis.

Sinergi antara akademisi, pemerintah dan mitra internasional dinilai penting dalam menciptakan sistem penanggulangan bencana yang lebih tangguh.

Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), Unand memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kebencanaan. Sejumlah program studi khususnya di Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Keperawatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat telah mengintegrasikan kurikulum kebencanaan kepada mahasiswa.

"Integrasi kurikulum kebencanaan ini untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi berbagai tantangan bencana di masa depan," ujar rektor.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk penguatan sumber daya perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut juga membuka Program Studi Magister Manajemen Bencana pada 2024. Program ini diharapkan dapat mencetak lulusan yang kompeten di bidang kebencanaan.

Eks konsultan Bank Dunia itu mengatakan selama ini perguruan tinggi tersebut juga aktif dalam berbagai upaya mitigasi dan respons bencana. Baik melalui Pusat Studi Bencana, Pusat Tanggap Darurat Bencana, maupun keterlibatan tenaga medis dari Rumah Sakit Unand.

Selain itu, Unand juga berkontribusi dalam berbagai penanganan bencana di tanah air termasuk peristiwa gempa bumi di Sumbar pada 2007 dan 2009, erupsi Gunung Marapi serta bencana di daerah lain seperti Palu, Pangandaran, dan Nusa Tenggara Barat.

Pada International Conference on Disaster Management 2024 salah satu rekomendasi utama yang dihasilkan ialah menjadikan Unand sebagai tempat evakuasi akhir jika terjadi gempa besar dan tsunami megathrust.

Dengan luas kampus mencapai 500 Hektare dan berada pada ketinggian 250 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 15 kilometer dari bibir pantai, Unand sangat strategis sebagai pusat evakuasi dan penanggulangan bencana.