Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyesalkan terjadinya insiden di kolam renang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang berujung meninggalnya seorang anak.
"Kami prihatin dan menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya satu anak yang menjadi korban di tempat bermain anak," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Kamis, (27/2).
Menurut dia, peristiwa ini seharusnya tidak perlu terjadi, terlebih hingga menelan nyawa korban.
Nahar menekankan pentingnya pengelola untuk mengecek dan memastikan standar keamanan dan kenyamanan fasilitas bermain anak sebelum digunakan untuk masyarakat.
"Semua tempat bermain anak perlu dicek kembali dari sisi keamanan dan kenyamanannya," katanya.
KemenPPPA katanya berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Garut dalam menangani kasus ini.
"Kami koordinasi dengan Jawa Barat dan Garut. Info sementara, lokasi ini sebelumnya jarang ada pengunjung. Pemda diharapkan secara berkala meng-update izin yang telah dikeluarkan dan menekankan syarat perlunya lingkungan yang ramah bagi anak-anak," kata Nahar.
Sebelumnya, BN (6) tewas di kolam renang ANB Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat,
Kejadian tersebut bermula ketika korban bermain perosotan di kolam renang sedalam satu meter dan tiba-tiba tangannya tertarik ke saluran air sehingga kesulitan untuk kembali ke permukaan.
Petugas dan pengunjung sempat berupaya untuk menyelamatkan korban, tetapi kondisi korban sulit diangkat karena tersangkut hingga akhirnya korban pun meninggal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenPPPA sesalkan insiden tewasnya anak di kolam renang Garut
