Lubuk Sikaping (ANTARA) - Kasus TBC (Tuberkulosis) meningkat tajam dalam kurun waktu dua bulan terakhir di Nagari Panti Selatan, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman.
Wali Nagari Panti Selatan Didi Al Amin di Lubuk Sikaping, Jumat mengatakan dalam kurun waktu bulan Januari-Februari 2025 sudah ada 38 kasus TBC.
"Data terakhir dari Puskesmas Pegang Baru total pasien positif TBC di Kecamatan Panti sebanyak 52 orang. Ini adalah pasien yg mengambil obat paket. Dari 52 tersebut sebanyak 38 orang itu adalah warga Kampung Bombai, Nagari Panti Selatan," terang Didi Al Amin.
Wali Nagari Didi Al Amin mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada yang meninggal dunia sebanyak 2 orang warga setempat positif TBC.
"Maka dari itu kami minta kepada DPRD, Dinkes dan pihak terkait agar memberikan penanganan khusus di Panti Selatan agar tidak memakan korban," katanya.
Untuk lokasi Kampung yang terindikasi kasus TBS kata dia di Kampung Bombai, Jorong Ampang Gadang, Nagari Panti Selatan.
"Kami sudah menyampaikan permasalahan, fakta beserta data terkait penyebaran penyakit TBC di tengah masyarakat Nagari Panti Selatan kepad Pemkab Pasaman yang semakin hari semakin meningkat. Besar harapan bisa mencarikan solusi yang tepat dan terintergrasi dalam penyebaran TBC," katanya.
TBC (Tuberkulosis) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala TBC yaitu batuk, demam, keringat malam, penurunan berat badan, dan nyeri Dada.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Arma Putra mengatakan sudah mempersiapkan langkah cepat penanganan kasus TBC tersebut.
"Akan kita jadikan Kampung Bombai, Nagari Panti selatan ini sebagai Kampung P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), sebagai langkah penanganan khusus," terang Arma Putra.
Langkah yang dilakukan untuk meningkatkan capaian dalam rangka eliminasi tahun 2030 yaitu penyuluhan.
"Melakukan Investigasi Kontak (IK) serumah dan erat. Caranya pasien yang positif TBC, sekeluarga harus dilakukan skreening apakah ada gejala TBC atau tidak," katanya.
Bagi yang bergejala diambil sampel dan diperiksa untuk pengobatan lebih lanjut.
"Bagi yang tidak bergejala untuk diberikan obat Terapi Pencegahan Tuberkolusis (TPT). Kemudian juga akan dilakukan screening terhadap semua warga yang terlibat kontak dengan pasien positif TBC untuk diberikan penanganan," katanya.
Arma Putra mengatakan untuk kasus TBC periode Januari-Februari 2025 totalnya sebanyak 213 kasus.
"Tertinggi di Puskesmas Tapus ditemukan sebanyak 103 kasus. Karena daerah Padang Gelugur merupakan daerah padat penduduk. Kemudian di Puskesmas Pegang Baru 56 kasus dan Puskesmas Simpang Tonang 54 kasus," katanya.
Sementara untuk kasus TBC tahun 2024 di Kabupaten Pasaman kata dia sebanyak 716 kasus.
"Puskesmas Tapus tertinggi 64 kasus. Kemudian disusul Paskesmas lansat kadap 38 kasus dan Puskesmas Pegang Baru 37 kasus," pungkasnya.