Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat gerak cepat turun kelapangan menindaklanjuti polemik beberapat perangkat Nagari Pintu Padang, Kecamatan Mapattunggul yang belum menerima gaji dan tunjangan hingga tutup buku anggaran tahun 2024.
Bupati Pasaman Sabar AS di Lubuk Sikaping, Rabu mengatakan sudah memerintahkan jajarannya untuk menyelesaikan polemik tersebut demi berjalannya roda pemerintah di nagari.
"Sudah kita terima laporannya, kemarin sudah diperintahkan jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM) ke nagari tersebut. Kita berharap polemik tersebut cepat terselesaikan, agar roda pemerintahan di nagari bisa maksimal kembali," ungkap Sabar AS.
Sabar AS menyampaikan pemerintahan nagari merupakan ujung tombak pelayanan terdepan kepada masyarakat.
"Maka dari itu kita minta Pemerintahan Nagari untuk menjaga kondusifitas roda pemerintahannya. Apalagi tanggungjawab setiap nagari saat ini sangat besar ditengah banyaknya program Asta Cita Presiden yang langsung bersentuhan dengan nagari," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Kabupaten Pasaman, Hasrizal mengatakan sudah memerintahkan jajaranya ke Nagari Pintu Padang yaitu Sekretaris DPM dan Kabid Pemnag untuk menyelesaikan polemik tersebut.
"Sudah kami perintahkan kemarin. Intinya polemik itu kami nilai demi mewujudkan disiplin perangkat nagari setempat. Wali Nagari Pintu Padang berharap agar semua perangkat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Semoga kedepan tidak ada lagi kasus serupa di Nagari lain," katanya.
Disi lain, Sekretaris DPM Asrial Arfandi Hasan mengungkapkan bahwa sudah melakukan pembinaan dan penyelesaian masalah perangkat bersama Wali Nagari Pintu Padang.
"Dilokasi memang kami temukan ada empat orang perangkat nagari yang belum menerima gaji dan tunjangan di tahun anggaran 2024. Wali Nagari beralasan karena kurang disiplinnya para perangkat dalam menjalankan tugasnya, sehingga berujung kepada penundaan pembayaran tunjangan," terang Asrial.
Dalam pemeriksaan tersebut kata Asrial ditemukan empat perangkat yang belum dibayarkan tunjangannya masing-masing bernama Madirun, Andra, Ariyus dan Rahmad Murat.
"Wali nagari menerapkan disiplin perangkat dengan mewajibkan setiap perangkat membuat laporan kegiatan harian. Ternyata empat orang ini tidak membuat laporan, berujung penundaan pembayaran tunjangan," katanya.
Untuk perangkat nagari Madirun merupakan Jorong Malancar, Nagari Pintu Padang belum menerima tunjangan selama lima bulan dan tiga bulan operasional.
Andra, Kepala Jorong Pintu Padang satu bulan gaji Desember 2024 dan 10 bulan tunjangan. Ariyus Kasi Pemerintahan 10 bulan tunjangan, dan Rahmad Murat Kasi pelayanan 10 bulan tunjangan.
"Tetapi masalah ini sudah kami dudukan bersama dengan Wali Nagari Pintu Padang. Saat ini tengah proses pembayaran kepada para perangkat yang anggarannya tersisa di sistem Siltap. Kami juga sudah tegaskan kepada para perangkat nagari agar disiplin menjalankan tugas dan pelayanan. Apalagi seorang kepala jorong yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," tegas Asrial.
Sementara Wali Nagari Pintu Padang, Edrianosmoy mengapresiasi langkah cepat Pemkab Pasaman dalam menengahi dan penyelesaian polemik tersebut.
"Kami sangat apresiasi dan masalah ini sudah selesai dan tunjangan itu tengah dibayarkan. Kami sangat berharap kepada semua perangkat yang notabenenya pembantu pelaksanaan tugas-tugas di nagari bisa meningkatkan kinerjanya. Sebab tanggung jawab moral dan sosial seorang wali nagari sangat tergantung pada kinerja perangkat, sehingga tidak ada masyarakat yang tidak terlayani," ungkap Edrianosmoy.
Saat ini kata dia Nagari Pintu Padang tengah fokus pencapaian visi misi mewujudkan ke arah yang lebih baik kedepannya.
"Pencapaian visi misi itu salah satunya yang terpenting yaitu Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan nagari. Makanya diperlukan perangkat nagari yang loyal, disiplin dan cepat tanggap terhadap pelayanan di lingkungan masyarakat," katanya.
Pihaknya juga terus berupaya Peningkatan pelayanan publik, dan peningkatan pendidikan masyarakat Nagari Pintu Padang.
"Penguatan Ekonomi masyarakat nagari lewat BUMNag. Kebersihan lingkungan dan Nagari Pintu Padang sebagai tujuan wisata (desa wisata)," katanya.
Andra, Kepala Jorong Pintu Padang menyatakan kedepan bakal meningkatkan kinerjanya sebagai perangkat nagari.
"Semoga kejadian ini bisa jadi saling berbenah secara organisasi di nagari. Kami selaku perangkat akan loyal kepada pimpinan. Tetapi tentu diminta jangan mengabaikan hak-hak kami sebagai perangkat. Kami juga berkomitmen kedepan roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik, apalagi di kampung tercinta sendiri," ungkap Andra.