Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjajaki peluang kerja sama dengan pihak Pelita Air dan Lion Air untuk membuka rute penerbangan dari dan ke Bandar Udara Mentawai (BUM) yang terletak di pulau terluar Indonesia.
"Mungkin dalam minggu besok saya bersama Gubernur Sumbar akan menemui Presiden Lion Air Group untuk menjalin kerja sama penerbangan ke Bandar Udara Mentawai," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Dedy Diantolani di Padang, Senin.
Dedy mengatakan kedua maskapai tersebut merupakan penerbangan yang sama-sama memiliki pesawat jenis ATR yang paling memungkinkan beroperasi dari dan ke bandara terluar Indonesia itu.
"Kita dapat informasi juga bahwa Pelita Air memiliki pesawat jenis ATR sehingga akan kita jajaki peluang kerja sama," ujar dia.
Sejak BUM dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2023, hingga kini bandara yang memiliki panjang runway 1.500 x 30 meter tersebut belum didarati pesawat jenis ATR.
"Secara teknis tidak ada masalah, ini hanya karena keterbatasan unit saja karena tidak semua maskapai punya pesawat jenis ATR," jelasnya.
Ia mengatakan khusus Pelita Air yang merupakan maskapai milik BUMN tersebut hingga kini masih dominan digunakan untuk mengangkut pegawai Pertamina ke Mentawai. Dinas Perhubungan Sumbar menilai hal itu bisa diselaraskan dengan pembukaan penerbangan komersil menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Kita akan mencoba mengupayakan semoga Pelita Air jenis ATR ini bisa digunakan sebagai penerbangan reguler menuju BUM," kata dia.
Terpisah, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Irfan Sukarna mengatakan aksesibilitas menjadi kunci utama yang harus diperhatikan untuk mengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Ia menyakini apabila kemudahan akses menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai lebih banyak dan mudah, maka pengembangan desa wisata termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bumi Sikerei (julukan Mentawai) akan terakselerasi dengan cepat.