Sawahlunto (ANTARA) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat baru saja meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas skrining kesehatan masyarakat melalui pengelolaan data yang lebih sistematis dan berbasis teknologi.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB, Ranu Vera Mardianti, di Sawahlunto, Selasa menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk membangun bank data kesehatan sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan berbasis data.
"Dengan data yang terintegrasi secara sistematis, kami dapat menentukan kebijakan kesehatan yang lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di setiap wilayah Puskesmas," kata dia.
Puskesmas akan menjadi pusat pengelolaan data kesehatan yang komprehensif, yang diharapkan dapat mendukung kebijakan yang lebih tepat sasaran sesuai kondisi lokal.
ILP akan memungkinkan Puskesmas untuk mengumpulkan dan menganalisis data epidemiologi terkait kesehatan masyarakat, termasuk riwayat medis, prevalensi penyakit, dan faktor sosial serta lingkungan seperti status gizi, sanitasi, dan kondisi perumahan.
Program ini juga akan mengintegrasikan data kesehatan secara terstruktur melalui teknologi informasi, sehingga data yang dihimpun bisa menjadi referensi untuk menetapkan prioritas program kesehatan di setiap wilayah Puskesmas.
Puskesmas berperan penting sebagai "laboratorium data kesehatan" yang memetakan masalah kesehatan, baik penyakit menular maupun tidak menular, serta faktor risiko yang ada di masyarakat.
Data yang terhimpun diharapkan dapat mendukung pengembangan intervensi berbasis bukti yang lebih tepat.
Selain itu, ILP akan meningkatkan kualitas skrining dengan mencakup evaluasi faktor risiko gaya hidup, kebiasaan makan, serta status imunisasi masyarakat. Dengan pendekatan ini, diharapkan intervensi kesehatan bisa dilakukan lebih dini, mengurangi risiko berkembangnya penyakit menjadi lebih serius.
Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor kesehatan, pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan kebijakan kesehatan berbasis data dapat diterapkan secara efektif dan relevan.
"Keterlibatan masyarakat dalam proses pengumpulan dan pemanfaatan data ini sangat penting agar kebijakan yang dihasilkan tidak hanya tepat sasaran, tapi juga meningkatkan kesadaran kesehatan secara keseluruhan di masyarakat," ujar dia mengungkapkan.
Beberapa Puskesmas seperti Puskesmas Silungkang, Kampung Teleng, dan Sungai Durian sudah mengimplementasikan program ILP, didukung dengan pelatihan bagi tenaga medis dan kader kesehatan dalam pengelolaan data serta skrining yang efektif.
Peluncuran program ini mempertegas komitmen Pemerintah Kota Sawahlunto untuk mengembangkan sistem kesehatan yang lebih responsif dan berbasis data guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kebijakan yang tepat dan terarah.