Pemkab Pasaman Barat raih penghargaan kabupaten pemanfaatan data
Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menerima penghargaan kategori kabupaten/kota dengan pemanfaatan data hasil pendataan keluarga terbaik tahun 2024 itu dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN di Jakarta Timur (29/11).
Pelaksana tugas Kepala Bappelitbangda Pasaman Barat Ikhwanri di Simpang Empat, Jumat, mengatakan perolehan penghargaan berkat terobosan Pemkab Pasaman Barat dalam pemanfaatan data.
Menurutnya juga berhasil menyandingkan data P3KE (pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim) dengan data E-PPGBM (elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat).
"Data P3KE itu sendiri berasal dari data pendataan keluarga oleh BKKBN," katanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Fatmawati beserta seluruh jajaran yang telah mengapresiasi dengan mengusulkan Pasaman Barat untuk menerima piagam atas penggunaan data P3KE ke Pemerintah Pusat.
Dia mengatakan dari 8.595 balita yang tersebar pada data P3KE dan 5.098 balita pada data E-PPGBM ternyata setelah disandingkan terdapat 453 balita yang beririsan.
Artinya terdapat 8,9 persen atau 453 balita yang miskin dan sekaligus dengan status stunting.
Data tersebut sudah tersusun dengan nama berserta alamat (by name by address) sehingga lebih mudah dipetakan dalam pelaksanaan intervensinya serta lebih tepat sasaran.
Setelah disandingkan data itu, maka diperoleh kesimpulan tidak semua balita itu berada di status miskin sehingga diperlukan perhatian intervensi terhadap perubahan perilakunya.
"Selama ini Pemkab Pasaman Barat telah melakukan intervensi terhadap strategi komunikasi perubahan perilaku dengan menggandeng Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta," sebutnya.
Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Wihaji kepada lima kabupaten/kota.
Dintara yang memperoleh penghargaan itu diantaranya Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Madiun, Kabupaten malang, Kabupaten lahat, dan Kabupaten Lembata.***3***
Pelaksana tugas Kepala Bappelitbangda Pasaman Barat Ikhwanri di Simpang Empat, Jumat, mengatakan perolehan penghargaan berkat terobosan Pemkab Pasaman Barat dalam pemanfaatan data.
Menurutnya juga berhasil menyandingkan data P3KE (pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim) dengan data E-PPGBM (elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat).
"Data P3KE itu sendiri berasal dari data pendataan keluarga oleh BKKBN," katanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Fatmawati beserta seluruh jajaran yang telah mengapresiasi dengan mengusulkan Pasaman Barat untuk menerima piagam atas penggunaan data P3KE ke Pemerintah Pusat.
Dia mengatakan dari 8.595 balita yang tersebar pada data P3KE dan 5.098 balita pada data E-PPGBM ternyata setelah disandingkan terdapat 453 balita yang beririsan.
Artinya terdapat 8,9 persen atau 453 balita yang miskin dan sekaligus dengan status stunting.
Data tersebut sudah tersusun dengan nama berserta alamat (by name by address) sehingga lebih mudah dipetakan dalam pelaksanaan intervensinya serta lebih tepat sasaran.
Setelah disandingkan data itu, maka diperoleh kesimpulan tidak semua balita itu berada di status miskin sehingga diperlukan perhatian intervensi terhadap perubahan perilakunya.
"Selama ini Pemkab Pasaman Barat telah melakukan intervensi terhadap strategi komunikasi perubahan perilaku dengan menggandeng Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta," sebutnya.
Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Wihaji kepada lima kabupaten/kota.
Dintara yang memperoleh penghargaan itu diantaranya Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Madiun, Kabupaten malang, Kabupaten lahat, dan Kabupaten Lembata.***3***