Ciptakan "green energy", PT BPP Pasaman Barat-PLN tekan MoU pemanfaatan listrik
Simpang Empat (ANTARA) - PT Bakrie Pasaman Plantation (PT BPP) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menekan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT PLN dalam upaya penggunaan energi bersih menggunakan listrik di pabrik dan perumahan yang ada di perusahaan itu.
General Manager PT BPP Pasaman Barat Agry Adhyta Putra di Simpang Empat, Kamis, mengatakan MoU itu dilakukan dengan PLN pada Rabu (28/8).
Ia mengatakan PT. BPP menjadi percontohan atau pilot project penggunaan listrik PLN di segala aktifitas yang selama ini menggunakan mesin genset solar.
Menurutnya usaha perkebunan merupakan usaha padat karya dan berkelanjutan yang butuh memperhatikan lingkungan atau menciptakan green energy.
Untuk itu pihaknya telah memulai memanfaatkan energi listrik sejak 2024 ini. Banyak manfaat yang dirasakan dengan memanfaatkan energi listrik PLN.
Ia menyampaikan dengan mengganti dari pemakaian genset menjadi listrik maka biaya menjadi turun sekitar 60 persen.
Lalu juga bisa menciptakan ramah lingkungan melalui konsep green energy.
"Keuntungan lainnya memanfaatkan listrik PLN maka produk lainnya seperti cangkang bisa dijual karena selama ini dipakai sebagai bahan bakar turbin," sebutnya.
Di PT BPP Air Balam penggunaan listrik PLN dari 15 komplek perumahan, 8 komplek sudah teraliri listrik PLN atau 403 pintu huni rumah karyawan dan staf serta 24 fasilitas umum (termasuk sekolah) telah teraliri listrik dan juga pabrik
Untuk itu, melalui MoU yang baru saja ditandatangani maka penggunaan aliran listrik akan kita terapkan di area perkebunan PT BPP Sungai Aur.
"Sebanyak 461 rumah karyawan (termasuk sisa di Air Balam) dan 25 fasilitas umum akan segera menggunakan aliran listrik PLN nantinya," ujarnya.
Pihaknya juga telah memaparkan manfaat penggunaan aliran listrik PLN dihadapan perusahaan perkebunan lainnya saat MoU dengan PLN pada Rabu (28/8).
Melalui tema '"Sinergi PLN bersama industri kelapa sawit untuk solusi energi bersih masa depan" maka diharapkan akan menciptakan green energy. *
General Manager PT BPP Pasaman Barat Agry Adhyta Putra di Simpang Empat, Kamis, mengatakan MoU itu dilakukan dengan PLN pada Rabu (28/8).
Ia mengatakan PT. BPP menjadi percontohan atau pilot project penggunaan listrik PLN di segala aktifitas yang selama ini menggunakan mesin genset solar.
Menurutnya usaha perkebunan merupakan usaha padat karya dan berkelanjutan yang butuh memperhatikan lingkungan atau menciptakan green energy.
Untuk itu pihaknya telah memulai memanfaatkan energi listrik sejak 2024 ini. Banyak manfaat yang dirasakan dengan memanfaatkan energi listrik PLN.
Ia menyampaikan dengan mengganti dari pemakaian genset menjadi listrik maka biaya menjadi turun sekitar 60 persen.
Lalu juga bisa menciptakan ramah lingkungan melalui konsep green energy.
"Keuntungan lainnya memanfaatkan listrik PLN maka produk lainnya seperti cangkang bisa dijual karena selama ini dipakai sebagai bahan bakar turbin," sebutnya.
Di PT BPP Air Balam penggunaan listrik PLN dari 15 komplek perumahan, 8 komplek sudah teraliri listrik PLN atau 403 pintu huni rumah karyawan dan staf serta 24 fasilitas umum (termasuk sekolah) telah teraliri listrik dan juga pabrik
Untuk itu, melalui MoU yang baru saja ditandatangani maka penggunaan aliran listrik akan kita terapkan di area perkebunan PT BPP Sungai Aur.
"Sebanyak 461 rumah karyawan (termasuk sisa di Air Balam) dan 25 fasilitas umum akan segera menggunakan aliran listrik PLN nantinya," ujarnya.
Pihaknya juga telah memaparkan manfaat penggunaan aliran listrik PLN dihadapan perusahaan perkebunan lainnya saat MoU dengan PLN pada Rabu (28/8).
Melalui tema '"Sinergi PLN bersama industri kelapa sawit untuk solusi energi bersih masa depan" maka diharapkan akan menciptakan green energy. *