Aliansi BEM Sumbar ditemui Ketua DPRD Provinsi Sumbar saat aksi ketiga

id Demonstrasi, aksi mahasiswa, kawal putusan MK

Aliansi BEM Sumbar ditemui Ketua DPRD Provinsi Sumbar saat aksi ketiga

Ketua DPRD Sumbar Supardi, S.H temui demonstran di depan gedung wakil rakyat itu, Senin (26/8). (ANTARA/HO)

Padang (ANTARA) - Aliansi BEM se Sumbar kembali melakukan aksi di Kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat untuk ketiga kalinya, dan ditemui oleh Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi, S.H.

Aksi mahasiswa kali ini dengan menaikkan tagar #KitaBelumMenang, berlangsung depan gedung DPRD Sumbar, Senin.

Tagar tersebut menunjukkan bentuk kewaspadaan kepada pemerintah yang bisa saja mengakali kebijakan tersebut dengan Perppu.

Terlebih, RUU Pilkada belum ketok palu dan DPR yang berani mengabaikan putusan MK. Melihat pengalaman beberapa kali DPR juga mengesahkan UU dengan tergesa-gesa dan tidak melibatkan partisipasi publik menyebabkan tagar ini juga sebagai bentuk ketidakpercayaan mereka kepada DPR.

Aksi Peringatan Darurat “Kawal Putusan MK” sudah berlangsung selama tiga hari. Aksi pertama dilaksanakan pada hari Kamis (22/08/24) bersama Koalisi Masyarakat Sipil Sumbar. Aksi hari kedua dilaksanakan bersama OKP yang ada di Sumbar.

Namun, hingga hari kedua, meski diguyur hujan yang begitu deras, massa aksi masih belum ditemui oleh Ketua DPRD Provinsi Sumbar.

Baru pada aksi ketiga kalinya, Senin (26/08/24), massa aksi akhirnya ditemui oleh Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi.

Ketua DPRD Provinsi Sumbar, Supardi, S.H., naik ke mobil komando aksi dan menjawab berbagai pertanyaan dari massa aksi. Meskipun demikian, beberapa jawaban dianggap masih normatif dan kurang memuaskan.

Ketua DPRD pun juga menyampaikan bahwa DPRD Provinsi Sumatera Barat telah mengirimkan surat kepada Ketua DPR RI mengenai aksi yang telah dilakukan mahasiswa dan membacakan isi surat tersebut di depan massa aksi. Salah satu isinya.

Koordinator Pusat Aliansi BEM se Sumbar Firdaus mengatakan aksi ini sebagai bentuk keseriusan mengawal putusan MK.

Meski banyak informasi atau berita yang mengatakan bahwa DPR mengikuti putusan MK, pada nyatanya tidak bisa kita pungkiri bahwa banyak cara yang bisa dilakukan rezim untuk melancarkan ambisi dan kekuasaannya.

"Untuk itu, kita hari ini datang kembali ke sini. Mencari suara para anggota DPRD yang dulunya pernah mencari suara kita. Perjuangan kita belum berakhir, kita lihat sekarang. Apakah mereka yang katanya mewakili kita dan dipilih oleh kita akan berpihak kepada kita?”ucapnya.