UNP bekali guru taman kanak-kanak buat permainan edukatif untuk mitigasi bencana
Padang (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat (Sumbar) membekali para guru yang tergabung dalam Ikatan guru taman kanak-kanak (IGTK) dalam membuat permainan edukatif untuk mitigasi bencana Gunung Marapi.
"guru taman kanak-kanak ini diberikan pendampingan pembuatan alat permainan edukatif mitigasi bencana dalam upaya mengurangi dampak resiko bencana Gunung Marapi terhadap anak usia dini," kata Ketua Pelaksana Tim Pengabdian dari Universitas Negeri Padang Vivi Anggraini di Padang, Selasa.
Vivi mengatakan pembekalan bagi guru taman kanak-kanak tersebut merupakan bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat khususnya di daerah terdampak bencana erupsi Gunung Marapi.
Kegiatan tersebut berlangsung di Universitas Negeri Padang Kampus Kota Bukittinggi pada 9-10 Juli 2024. Alat permainan edukatif yang dibuat diberi nama "ular tangga mitigasi bencana". Tujuannya agar para guru dapat menciptakan alat permainan edukatif mitigasi bencana yang dapat mengurangi dampak risiko bencana terhadap anak usia dini di daerah tersebut.
Menurut dia, permainan ular tangga mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik lewat pembangunan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.
Harapan dengan adanya pendampingan ini guru-guru taman kanak-kanak di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dan Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar mampu menciptakan sebuah alat permainan edukatif semenarik mungkin.
"Baik tampilan maupun cara bermainnya dan manfaat yang dirasakan oleh anak usia dini. Sehingga ketika bencana terjadi, anak paham apa yang pertama dilakukan dan apa saja yang tidak boleh anak lakukan," jelas dia.
Kegiatan pengabdian tersebut melibatkan Ikatan Guru-guru TK Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dan Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, serta tim pengabdian Universitas Negeri Padang.
Tim dari UNP terdiri dari Vivi Angrraini, Adi Priyanto, Tia Novela, Widya Prarikesian, Elsa Rahmayanti, Viola Prima Dona dan Insanillahia Audia Fajar.
"guru taman kanak-kanak ini diberikan pendampingan pembuatan alat permainan edukatif mitigasi bencana dalam upaya mengurangi dampak resiko bencana Gunung Marapi terhadap anak usia dini," kata Ketua Pelaksana Tim Pengabdian dari Universitas Negeri Padang Vivi Anggraini di Padang, Selasa.
Vivi mengatakan pembekalan bagi guru taman kanak-kanak tersebut merupakan bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat khususnya di daerah terdampak bencana erupsi Gunung Marapi.
Kegiatan tersebut berlangsung di Universitas Negeri Padang Kampus Kota Bukittinggi pada 9-10 Juli 2024. Alat permainan edukatif yang dibuat diberi nama "ular tangga mitigasi bencana". Tujuannya agar para guru dapat menciptakan alat permainan edukatif mitigasi bencana yang dapat mengurangi dampak risiko bencana terhadap anak usia dini di daerah tersebut.
Menurut dia, permainan ular tangga mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik lewat pembangunan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.
Harapan dengan adanya pendampingan ini guru-guru taman kanak-kanak di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dan Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar mampu menciptakan sebuah alat permainan edukatif semenarik mungkin.
"Baik tampilan maupun cara bermainnya dan manfaat yang dirasakan oleh anak usia dini. Sehingga ketika bencana terjadi, anak paham apa yang pertama dilakukan dan apa saja yang tidak boleh anak lakukan," jelas dia.
Kegiatan pengabdian tersebut melibatkan Ikatan Guru-guru TK Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dan Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, serta tim pengabdian Universitas Negeri Padang.
Tim dari UNP terdiri dari Vivi Angrraini, Adi Priyanto, Tia Novela, Widya Prarikesian, Elsa Rahmayanti, Viola Prima Dona dan Insanillahia Audia Fajar.