Pemkot Sawahlunto antisipasi kenaikan harga bahan pangan pasca bencana

id Pemkot Sawahlunto,berita sawahlunto,berita sumbar,bencana sawahlunto

Pemkot Sawahlunto antisipasi kenaikan harga bahan pangan pasca bencana

Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan berdiskusi dengan jajaran perangkat daerah terkait membahas antisipasi kenaikan harga pangan pasca bencana di Kabupaten Tanah Datar. (Antarasumbar/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat bergerak menyikapi resiko kenaikan harga bahan pangan pasca bencana banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar.

Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Senin menyampaikan pihaknya langsung menggelar rapat terbatas yang membahas langkah-langkah untuk membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga-harga bahan pangan tersebut.

"Ada beberapa alternatif kebijakan yang coba kita jalankan, salah satunya melalui operasi pasar. Kemudian kebijakan lainnya masih dalam kajian untuk memastikan sesuai tidaknya bisa kita terapkan di lapangan," kata dia.

Ia menyebut Pemkot berkomitmen mengawal kondisi kenaikan harga pasca bencana di daerah pusat produksi bahan pangan itu, sebagai upaya membantu masyarakat agar tidak terjadi kenaikan harga yang tidak terkendali.

"Kenaikan harga ini tentu sangat berpengaruh pada masyarakat. Jadi kita upayakan bagaimana menangani resiko ini sejak dini," katanya.

Pj Wali Kota Fauzan Hasan menyebut dirinya juga akan melaporkan dan berkoordinasi tentang upaya itu kepada Gubernur atau jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

"Jadi untuk kebutuhan bahan pangan di Sawahlunto ini banyak yang yang disuplai (disediakan) dari daerah produksi pertanian yakni di Kabupaten Tanah Datar yang saat ini terdampak bencana banjir lahar dingin. Sehingga ketika daerah itu mengalami gangguan produk dan akses transportasi seperti saat bencana sekarang, otomatis ketersediaan dan stabilitas harga di Sawahlunto ikut terpengaruh," kata dia.

Meski demikian, Pj Wali Kota Fauzan Hasan mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab.

"Melalui Dinas Pertanian kemudian Pemerintah Desa dan Kelurahan, kita juga mengajak masyarakat bisa memberdayakan potensi lahan pekarangan sekitar rumah atau lahan-lahan kosong untuk ditanami bahan pangan. Hal ini bisa menjadi salah satu alternatif solusi kalau suplai bahan pangan dari daerah tetangga kita mengalami gangguan atau keterlambatan," kata dia.