Mengungkap kekuatan pariwisata: studi menyeluruh terhadap pertumbuhan ekonomi Regional di Indonesia

id Dosen Unand, kajian pariwisata, gerakan ekomoni, fakultas ekonomi bisnis Oleh Dr. Elvina Primayesa, S.E., M.Si.

Mengungkap kekuatan pariwisata: studi menyeluruh terhadap pertumbuhan ekonomi Regional di Indonesia

Dr. Elvina Primayesa, S.E., M.Si.- Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas (ANTARA/HO-Doc.Pribadi)

Padang (ANTARA) -

Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah berhasil mengukir citra sebagai destinasi pariwisata yang menarik perhatian dunia. Dengan pulau-pulau cantik, keanekaragaman hayati, dan warisan budaya yang kaya, Indonesia menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya.

Fenomena ini tidak hanya menciptakan dampak positif pada sektor pariwisata itu sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Penting untuk diakui bahwa sektor pariwisata bukan hanya sekadar penyumbang devisa. Namun juga menjadi kekuatan utama dalam mendiversifikasi perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Pariwisata di Indonesia bukan hanya tentang indahnya pantai-pantai atau situs bersejarah; ini adalah tentang masyarakat lokal yang mendapatkan mata pencaharian baru, usaha kecil dan menengah yang berkembang, dan pertumbuhan ekonomi yang merata di berbagai wilayah.

Menyoroti Keterkaitan Pariwisata dan Pertumbuhan Ekonomi

Sebuah penelitian yang fokus pada Indonesia dan kekayaan pariwisatanya menyoroti bahwa dampak ekonomi suatu provinsi tidak hanya ditentukan oleh sektor-sektor konvensional, tetapi juga oleh aset pariwisata yang unik.

Seringkali diabaikan, peran penting pariwisata dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran kini terungkap. Penelitian ini dilakukan oleh Elvina Primayesa, Wahyu Widodo, dan F.X. Sugiyanto, yang hasilnya telah terbit pada jurnal internasional bereputasi, yakni Jurnal Economy of Regions (https://www.economyofregions.org/ojs/index.php/er/article/view/122).

Metode Penelitian yang Digunakan

Penelitian ini merinci data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang mencakup variabel pertumbuhan ekonomi, investasi fisik, populasi, modal manusia, dan indeks daya saing pariwisata.

Dalam menggali dampak keragaman pariwisata, penelitian ini menerapkan Spatial Durbin Model (SDM) untuk mempertimbangkan ketergantungan spasial antar wilayah di Indonesia.

Temuan yang Diperoleh

Hasil penelitian mengungkap bahwa pengembangan pariwisata di suatu daerah tidak hanya bergantung pada sumber daya lokalnya saja, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh provinsi tetangga. Fenomena menarik yang disebut sebagai "tourism spillovers" muncul, menandakan adanya interaksi positif antar provinsi.

Hal ini membuktikan bahwa pengembangan pariwisata memiliki kecenderungan untuk berkumpul secara geografis, membentuk klaster yang saling mendukung. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang dinamika pengembangan pariwisata yang tak hanya terbatas pada satu wilayah, melainkan dapat berdampak positif pada wilayah sekitarnya.

Implikasi Terhadap Kebijakan Pariwisata Regional

Dalam konteks ini, analisis regresi spasial menunjukkan bahwa daerah yang berdekatan memiliki dampak positif satu sama lain, menguatkan gagasan bahwa pengembangan pariwisata cenderung membentuk klaster geografis. Oleh karena itu, penelitian ini membawa implikasi besar terhadap kebijakan pengembangan pariwisata regional.

Disarankan agar kebijakan tidak hanya mempertimbangkan dampak di satu wilayah saja, melainkan juga memperhitungkan dependensi spasial ini. Program-program terintegrasi harus dirancang dengan bijak, tidak hanya untuk memberikan dampak di satu wilayah, tetapi juga antar wilayah. Hal ini akan memastikan bahwa manfaat positif dari pengembangan pariwisata dapat dirasakan lebih luas, menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan di seluruh negeri.

Langkah Selanjutnya: Menelusuri Gerak Wisatawan Antar Wilayah

Rekomendasi yang muncul dari penelitian ini mengindikasikan bahwa kebijakan pengembangan pariwisata di tingkat regional seharusnya mempertimbangkan dengan serius dependensi spasial. Dengan memahami ketergantungan antar wilayah, direkomendasikan agar program-program terintegrasi dirancang dengan bijak.

Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya menyoroti pentingnya menggunakan jenis bobot spasial yang melibatkan pergerakan wisatawan antar wilayah, khususnya perpindahan wisatawan antar provinsi di Indonesia.

Diharapkan, hal ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang strategi pengembangan pariwisata yang lebih holistik dan terintegrasi di seluruh negeri. Pendekatan ini akan memberikan landasan yang kuat untuk kebijakan masa depan, memastikan bahwa potensi pariwisata Indonesia dapat dioptimalkan secara merata, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan keragaman pariwisata Indonesia, penelitian ini memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bukan hanya milik sektor-sektor konvensional.

Pariwisata memiliki peran krusial dalam membentuk peta pertumbuhan ekonomi regional. Fenomena "tourism spillovers" yang diungkapkan dalam penelitian ini menjadi bukti nyata bahwa pengembangan pariwisata tidak hanya memengaruhi satu daerah, melainkan juga berdampak positif pada daerah sekitarnya.

Kesimpulan dari penelitian ini memberikan pandangan yang mendalam tentang potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia dalam sektor pariwisata. Dengan menyesuaikan kebijakan dan program pengembangan, Indonesia memiliki peluang besar untuk merajut kesejahteraan ekonomi yang merata di seluruh negeri.

Diversifikasi ekonomi melalui pariwisata bukan hanya strategi bijak untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu, tetapi juga langkah menuju inklusivitas ekonomi yang lebih besar.

Penelitian ini tidak hanya membuka mata kita terhadap potensi pariwisata sebagai mesin pertumbuhan, tetapi juga memandu kita menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Dengan memahami secara mendalam interkoneksi antarprovinsi dalam pengembangan pariwisata, pemerintah dan pemangku kepentingan dapat merancang kebijakan yang lebih efektif dan terintegrasi.

Inovasi dalam promosi, investasi infrastruktur, dan pembangunan sumber daya manusia di sektor pariwisata dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan dampak positif yang dihasilkan oleh industri ini.

Sebagai negara yang memiliki warisan alam dan budaya yang luar biasa, Indonesia memiliki kesempatan untuk terus bersinar di panggung global pariwisata.

Dengan terus menggali potensi ini, Indonesia dapat tidak hanya menjadi destinasi liburan yang dicari, tetapi juga menjadi model untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan yang menguntungkan semua lapisan masyarakat.*(Penulis: Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas)