Pemkab Pasaman Barat ajak masyarakat konsumsi pangan beragam

id Pemkab Pasaman Barat,Berita pasbar,Berita sumbar

Pemkab Pasaman Barat ajak masyarakat konsumsi pangan beragam

Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat terus menggalakkan konsumsi pangan beragam menuju hidup sehat. (Antara/Altas Maulana). 

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang menuju hidup sehat karena didukung oleh hasil pertanian yang ada saat ini.

"Potensi pertanian daerah Pasaman Barat cukup memadai seperti jagung, kentang, ubi jalar, pisang dan lainnya. Ini bisa alternatif makanan selain nasi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat Ekadiana Oktavia di Simpang Empat, Rabu.

Menurutnya Dinas Ketahanan Pangan terus gencar mensosialisasikan gerakan diversifikasi pangan lokal ke masyarakat secara langsung maupun ajakan melalui baliho atau spanduk.

"Pemberdayaan pangan lokal terus kita galakkan khusus untuk kentang, pisang, jagung, talas, singkong, dan ubi jalar," ujarnya.

Ia menyebutkan pihaknya telah melakukan sosialisasi secara bertahap sejak 2023 ke puskesmas yang ada bagaimana masyarakat bisa meningkatkan kesadaran agar mengkonsumsi pangan beragam.

"Masyarakat harus paham, kenyang, tidak harus nasi. Tetapi satu porsi nasi bisa setara dengan pangan lokal yang ada," ujarnya

Ia menjelaskan satu porsi nasi sebanyak 100 gram itu setara dengan dua buah kentang (210 gram), 2,5 buah pisang, tiga buah jagung, satu buah talas, 1,5 potong singkong, dan satu buah ubi jalar.

Kentang mengandung anti oksidan dan kaya serat. Pisang mengandung zat besi dan baik untuk sirkulasi darah, jagung berserat tinggi, dan mencegah sembelit.

Lalu talas berkalsium tinggi baik untuk tulang, singkong tinggi serat dan mengurangi risiko diabetes serta ubi jalar kaya antioksidan dan mengurangi resiko diabetes

"Kami mengajak masyarakat melalui pangan lokal hidup sehat dan bahagia," katanya

Pihaknya juga mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menjaga ketersediaan pangan.

Ia menjelaskan gerakan diversifikasi pangan lokal itu sebagai antisipasi ketergantungan masyarakat pada nasi.

"Untuk Pasaman Barat ketersediaan beras masih mencukupi. Selain masih banyak warga bertani sawah dan panen juga stok beras dari luar Pasaman Barat masih tinggi," katanya.***1***