Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat memasifkan edukasi ke calon pengantin sebagai upaya menekan angka stunting sejak dini di daerah setempat.
Bupati Solok Epyardi Asda di Solok, Rabu mengatakan stunting itu disebabkan oleh faktor ekonomi, maka salah satu pencegahan stunting di kabupaten solok beserta Solok Super Tim adalah mengutamakan peningkatan ekonomi masyarakat.
Jika ekonomi masyarakat sejahtera maka kemungkinan untuk terjadi stunting sedikit karna masyarakat mendapat gizi yang cocok dan masyarakat bisa langsung mencari apa yang mereka butuhkan karna ekonomi yang memadai.
Pemkab Solok juga akan menyediakan susu bagi seluruh posyandu yang ada di kabupaten solok yang berasal dari susu murni dan pengolahan yang baik.
Ia juga meminta saran kepada rombongan agar bisa selalu membantu dalam memerangi stunting di Kabupaten Solok khususnya, dengan ide-ide yang ada di BKKBN RI.
Selaku bupati Solok, ia juga sangat berharap kepada seluruh Kader di kabupaten solok untuk tetap semangat dan bergerak bersama dalam mensukseskan penurunan stunting di kabupaten solok menuju angka 15% persen.
Di samping itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Solok (DPPKBP3A) Maryeti Marwazi mengucapkan selamat datang kepada bapak sekretaris utama BKKBN RI berserta rombongan dan bapak Bupati Solok beserta rombongan dan juga tamu undangan yang hadir pada acara hari ini.
Ia mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendekatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi Calon Pengantin (Catin) dan pengimputan data catin ke aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (elsimil) dan mempermudah segala urusan bagi catin.
Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mengapresiasi Bupati Solok serta seluruh jajajaran serta panitia pelaksana kegiatan ini yang sudah manyambut kami dengan sangat baik.
Tahun 2045 adalah tahun indonesia Emas bagi bapak Presiden RI, maka dari itu SDM sebagai sumber utama bagi tujuan ini sangat penting untuk kemajuan indonesia di masa depan karna berhubungan dengan stunting maka harus kita brantas secara maksimal guna menciptakan SDM yang bermutu untuk di persiapkan menuju Indonesia Emas 2045.
Stunting di mulai dari pencegahan dini maka kita akan mulai dari calon pengantin, dari calon pengantin ini lah kita dapat mengetahui kesehatan calon pengantin, jika pengantin sudah sehat kita bisa menilai jika terjadi hamil maka bisa kita perkirakan sekitar 80% anak itu terlahir dalam keadaan sehat.
Pemerintah akan selalu hadir untuk membantu pengantin dalam mengatasi stunting.
Kabupaten Solok adalah satu-satunya daerah yang memperkenalkan pernikahan masal di indonesia, kegiatan ini sangat bagus untuk bisa kami perkenalkan bagi daerah lain.
"Kami sangat berharap mudah-mudahan dengan terlihatnya penurunan tingkat stunting di Kabupaten Solok bisa lebih memacu semangat Bupati serta kita semua untuk lebih giat lagi menurunkan Stunting di indonesia, Sumatera Barat dan Kabupaten Solok Khusunya," ujar dia.
Berita Terkait
Bantuan pangan upaya pemerintah Solok Selatan kendalikan inflasi
Selasa, 30 April 2024 14:26 Wib
Titik blankspot Solok Selatan berkurang 50 persen
Selasa, 30 April 2024 14:25 Wib
Bidang ketahanan pangan alokasikan Rp160 juta tangani stunting
Selasa, 30 April 2024 13:00 Wib
Khairunas minta OPD ciptakan inovasi pelayanan
Selasa, 30 April 2024 10:43 Wib
Perputaran uang libur lebaran 2024 di Kabupaten Solok tembus Rp 200 miliar lebih
Senin, 29 April 2024 13:51 Wib
Pemkab Solok susun strategi tutup tambang di Air Dingin cegah banjir
Senin, 29 April 2024 13:50 Wib
BPKP evaluasi percepatan penanganan stunting Solok Selatan
Jumat, 26 April 2024 0:43 Wib
BPKP evaluasi percepatan penanganan stunting Solok Selatan
Kamis, 25 April 2024 19:40 Wib