Padang (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sumatera Barat mencatat, capaian pelayanan kontrasepsi hingga Agustus 2023 baru mencapai 69.758 dari target 134.468 peserta atau sekitar 51,8 persen.
“Jumlah peserta KB Aktif (mCPR) sampai dengan Agustus 2023, berjumlah 422.347 atau 62,83 persen dari Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 672.163. Sedangkan jumlah tingkat putus pakai (DO) tercatat sejumlah 7,13 persen," kata Kepala BKKBN Perwakilan Sumatera Barat, Fatmawati di Padang, Senin.
Fatmawati menyebutkan jenis kontrasepsi yang dominan adalah suntikan sebesar 42 persen dan dibandingkan capaian tahun 2022, pada tahun 2023 mengalami kenaikan trend sejak bulan Januari 2023.
“Total pasca persalinan dan keguguran 27.914 atau 40 persen. Sementara untuk kasus komplikasi terjadi lima kasus dan kegagalan tiga kasus," lanjutnya.
Sementara itu, capaian pengendalian lapangan terdiri dari kelompok kegiatan, cakupan rata-rata terlapor 90 persen.
“Ini kita terus dorong tingkatkan cakupan laporannya serta kualitas dari kegiatannya di lapangan,” sebutnya.
Ia menambahkan untuk capaian pelayanan kontrasepsi hingga Agustus 2023, untuk cakupan laporan 96,29 persen dari fasilitas kesehatan yang melapor.
Ia menyebutkan, kepesertaan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) sebesar 43,97 persen, dan kesertaan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sebesar 26,76 persen, serta kesertaan Bina keluarga Balita Lansia (BKL) sebesar 29,85 persen dan Kesertaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) sebesar 3,9 persen.
“Kesertaan Kelompok Kegiatan pada Keluarga Sasaran membantu dalam meningkatkan capaian Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yaitu dari tahun 2021 sebesar 53,54 naik menjadi 56,12,” lanjutnya.
Selain capaian pelayanan kontrasepsi, BKKBN Perwakilan Sumbar juga mencatat, pengisian data aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (Elsimil), dari bulan Januari hingga Agustus 2023, baru mencapai 1.119. Sedangkan jumlah data Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) dari Kementerian Agama Sumbar mencapai 26.386.
Menanggapi rendahnya kesadaran calon pengantin untuk mengisi Elsimil di Sumbar, Kepala BKKN RI Hasto Wardoyo dalam kunjungannya di Padang pada Senin, (9/10) menyarankan agar BKKBN Perwakilan Sumbar, merangkul Kemenag untuk memaksimalkan pengisian Elsimil, untuk membantu memantau kesehatan calon pengantin.
“Pengisian data Elsimil bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan calon pengantin, dalam merencanakan kehamilan sehingga tidak melahirkan anak berpotensi stunting,” katanya.
Ia menambahkan, pengisian Elsimil butuh tindakan persuasif antara BKKBN dan Kemenag Sumbar untuk menyampaikan kepada Kepala Kemenag Kabupaten/Kota dan diikuti oleh Kepala KUA, meminta calon pengantin untuk mengisi data di Elsimil selain melapor pencatatan nikah di SIMKAH.
“Nanti sertifikat Elsimilnya langsung keluar setelah diisi, sambil melapor di KUA sambil mengisi," katanya.
Berita Terkait
Wako Erman Safar berikan apresiasi ke 641 Kader KB Kota Bukittinggi
Kamis, 28 Maret 2024 14:46 Wib
Pemkab Solok tingkatkan kapasitas kader KB lapangan se-kabupaten
Selasa, 13 Februari 2024 5:49 Wib
Akademisi Unand teliti unmet need keluarga berencana di Padang
Selasa, 19 Desember 2023 17:52 Wib
Satgas TMMD 118 Kodim 0309/Solok berikan layanan KB Kes untuk warga
Rabu, 11 Oktober 2023 11:34 Wib
Wako Pariaman nilai IMP berperan penting sukseskan program KB
Sabtu, 12 Agustus 2023 17:06 Wib
DPPKB kota Solok adakan pelayanan KB serentak sejuta akseptor
Rabu, 21 Juni 2023 16:52 Wib
Sekda Kota Solok tinjau pelaksanaan pelayanan KB serentak sejuta akseptor
Kamis, 15 Juni 2023 14:52 Wib
BKKBN Sumbar ditarget 23.500 akseptor KB dalam sehari
Rabu, 14 Juni 2023 14:35 Wib