Akademisi Unand teliti unmet need keluarga berencana di Padang

id Kb

Akademisi Unand teliti unmet need keluarga berencana di Padang

Kepala Departemen Kebidanan Unand Yulizawati. (Antara/HO-Pribadi).

Padang (ANTARA) - Tim penelitian dari Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) yang dikepalai Yulizawati melakukan penelitian tentang unmet need keluarga berencana (KB) atau kebutuhan KB yang belum terpenuhi di Kota Padang.

"Untuk mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, pemerintah telah melakukan berbagai cara salah satunya dengan menerapkan program KB," kata Kepala Departemen Kebidanan Unand Yulizawati di Padang, Selasa.

Yulizawati mengatakan penelitian tentang kebutuhan KB yang tidak terpenuhi tersebut bekerjasama dengan sejumlah organisasi perangkat daerah hingga pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas.

Ia mengatakan dari seluruh pasangan usia subur yang menjadi sasaran program KB, sebagian memutuskan untuk tidak memanfaatkan program tersebut dengan berbagai alasan.

Kelompok usia subur tersebut disebut sebagai unmet need. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) unmet need merupakan kebutuhan pasangan usia subur untuk mengikuti KB yang tidak terpenuhi. Dengan kata lain, tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Angka kejadian unmet need di Indonesia cenderung meningkat, begitu juga di Kota Padang. Tingginya angka kejadian unmet need tidak terlepas dari banyak faktor yang terlibat.

Yulizawati menjelaskan beberapa hipotesa penyebab masalah unmet need KB di Kota Padang di antaranya pengetahuan tentang KB, sikap terkait KB serta pasangan usia subur yang pernah mengalami efek samping KB.

Ia mengatakan pengetahuan mengenai pengendalian kelahiran dan KB merupakan salah satu aspek penting bagi pasangan usia subur dalam memahami berbagai alat/cara kontrasepsi yang tersedia.

Sebab, pengetahuan tersebut akan berpengaruh kepada pemakaian alat/cara kontrasepsi yang tepat dan efektif. Efek samping dari alat kontrasepsi seperti berat badan naik, haid tidak teratur, pusing, mual dan muntah juga menjadi faktor yang menyebabkan kejadian unmet need.

Dari penelitian yang dilakukan Yulizawati bersama tim menemukan sejumlah jawaban ilmiah terkait unmet need KB. Faktor pengetahuan, sikap dan efek samping KB memengaruhi keputusan untuk memasang KB.

"Kami berharap semakin banyak intervensi dan pendekatan tentang KB sehingga angka kelahiran dapat menurun," ujarnya.

Hasil penelitian unmet need KB tersebut dipresentasikan pada Konferensi Nasional Klaster dan Hilirisasi Riset Berkelanjutan (KNKHRB) IX pada 19 Desember 2023 secara online.