Simpang Empat (ANTARA) - Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatera Barat mengingatkan masyarakat mewaspadai bullying kepada anak yang bisa merusak mental anak dengan memperhatikan perilaku anak dan memberikan dukungan dan perhatian.
Kepala Kepolisian Resor Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Sabtu, mengatakan agar masyarakat tidak menganggap remeh bullying atau penindasan/risak yang merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
"Banyak kasus gangguan kesehatan mental akibat bullying yang tidak tertangani dengan baik. Oleh karena itu dia selalu mengingatkan personelnya agar selalu melakukan sosialisasi pada masyarakat akan bahaya bullying," katanya.
Ia mengatakan salah satu sosialisasi dilakukan oleh Wakil Kepala Polsek Pasaman Iptu Wida yang didampingi Kanit Binmas Polsek Aiptu Gatot di SMP IT Darul Hikmah Jorong Simpang Tiga, Kecamatan Luhak Nan Duo beberapa waktu lalu.
"Kebanyakan kasus bullying terjadi lingkungan anak-anak dan remaja," kata Kepala Seksi Humas Polres Pasaman Barat AKP Rosminarti.
Sementara itu Wakil Kepala Polsek Pasaman Iptu Wida menyebutkan bentuk bullying sangat beragam baik secara fisik, verbal, sosial, hingga cyber. Kecanggihan digital saat ini, sangat memungkinkan terjadinya cyberbullying.
Iapun mengingatkan, tindakan bullying pada anak tidak boleh disepelekan, karena dapat berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental anak ke depannya.
Ia menjelaskan beberapa dampak bullying bagi korbannya, diantaranya korban akan mengalami masalah mental, karena bullying dapat memicu perasaan rendah diri, depresi, cemas, serta kesulitan tidur.
Dampak lain dari bullying adalah dapat menyebabkan masalah kesehatan dan tindakan bullying, dapat meningkatkan resiko untuk merusak dan menyakiti diri yang akan berdampak pada kesehatan tubuh.
Selain itu anak yang mengalami tindakan bullying di sekolah pasti akan takut dan tidak mau berangkat sekolah, kemungkinan anak untuk berbohong akan perlakuan yang dialaminya juga sangat mungkin terjadi.
*Penurunan prestasi akademik pada anak akibat bullying sangat mungkin terjadi, karena anak tidak akan fokus mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas karena anak merasa terancam dan merasa tidak nyaman," sebutnya.
Untuk itu dia mengingatkan agar orang tua harus mewaspadai jika si anak mengalami perubahan, seperti malas ke sekolah, prestasi akademik menurun dan sering melamun.
Kemudian menurunnya nafsu makan, tidak bersemangat, menghindar saat diajak berbicara, tidak mau berteman, terlihat stres, terdapat luka atau perubahan pada tubuh, bahkan pergi dari rumah.
Orang tua, guru serta pihak terkait dapat melakukan pencegahan bullying terhadap anak, seperti memberikan dukungan pada anak.
"Berikan support dan dukungan kepada anak yang menjadi korban bullying. Orang tua juga harus selalu mendukung dan peduli kepada anak apapun situasinya, agar anak tidak takut berbicara kepada orang tua atau guru saat mendapat perlakuan tidak baik," ujarnya.***2***
Berita Terkait
Bupati Sabar AS Raih Terbaik II Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kamis, 2 Mei 2024 15:30 Wib
Pemprov Sumbar serahkan bantuan ayam KUB di Pasaman Barat
Rabu, 1 Mei 2024 17:35 Wib
Kesbangpol Pasaman Barat-Imigrasi berikan layanan paspor di hari libur
Rabu, 1 Mei 2024 14:25 Wib
Polres Pasaman Barat tangani 20 perkara narkoba empat bulan terakhir
Selasa, 30 April 2024 14:30 Wib
Gelar nobar, Polres Pasaman Barat ajak masyarakat dukung timnas U-23 di Piala Asia
Senin, 29 April 2024 18:37 Wib
BPBD Pasaman Barat minta warga laporkan perubahan air Sungai Nango
Senin, 29 April 2024 17:31 Wib
Bawaslu Pasaman Barat evaluasi 32 panwaslu kecamatan existing
Minggu, 28 April 2024 14:22 Wib
Bawaslu Pasaman Barat evaluasi panwaslu kecamatan "existing" untuk Pilkada
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib