Program JKN kini layanannya lebih mudah, cepat dan setara

id Program JKN,Berita sumbar,BPJS Kesehatan

Program JKN kini layanannya lebih mudah, cepat dan setara

Solok (ANTARA) - Memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan suatu hal kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Masyarakat berhak mendapatkan jaminan kesehatan dengan memperoleh manfaat pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan pelayanan obat. Hal ini tidak luput bagi Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Eni Suryani (56) yang telah lama bekerja menjadi Aparatur Sipil Negara di Kota Solok. Ia terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).

“Alhamdulillah, saya bersyukur karena tidak sering sakit dan selalu berdoa kepada Allah jika bisa kami sekeluarga cukup membayar iuran, sehingga bisa saling membantu sesama melalui Program JKN,” katanya saat ditemui di ruangan Kantor Kesbangpol Kota Solok, Jumat (25/08).

Namun, pada Januari 2022 lalu, Eni mengeluhkan gangguan pada mata sebelah kanannya terasa seperti ada sehelai rambut menutupi penglihatannya. Ketika ia ingin berjalan keluar dari rumah, matanya sudah tidak melihat dengan baik. Ia mencoba memeriksa ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar dan mendapatkan rujukan untuk diperiksa ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Sampai dua kali mata saya diperiksa oleh dokter, dan mengungkapkan bahwa terdapat cairan yang mengisi rongga bola mata atau ablasio retina. Mata saya benar-benar terasa kosong saat itu, dan saya juga hampir dua kali terjatuh saat melakukan aktivitas dan ini membuat saya takut,” kata Eni.

Di hari selanjutnya, Eni mendapatkan tugas untuk melakukan perjalanan dinas ke luar daerah. Sesampainya di Jakarta, dengan rasa keingintahuannya, Eni mencoba memeriksakan kembali ke rumah sakit swasta dengan menggunakan asuransi kesehatan lainnya. Ketika itupun atas saran dokter, ia diharuskan untuk segera melakukan tindak operasi mata.

“Saya sangat terkejut, sebab dokter langsung mengindikasikan jika tidak dioperasi hari itu, maka akibatnya mata sebelah kanan saya akan buta secara permanen. Makin kaget lagi saya waktu tahu untuk operasi mata ini dikenakan biaya sebesar 150 juta rupiah,” ungkapnya.

Dengan putus asa, ia mencoba menghubungi keluarganya dan berharap adanya pertolongan dari Tuhan. Ia pun mencoba menghubungi petugas Pemberian Informasi dan Penanganan Pengaduan BPJS Kesehatan Cabang Solok. Ia lantas diberikan saran untuk segera mencari fasilitas kesehatan terdekat yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Akhirnya, ia datang ke Faskes mitra BPJS Kesehatan tersebut, dan langsung mendapatkan layanan pemeriksaan.

Atas saran dokter, ia segera melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk pengobatannya. Ia melewati alur pelayanan kesehatan dari FKTP, yang mana ia diperiksa oleh klinik mitra BPJS Kesehatan setelah itu mendapatkan rujukan untuk ditindaklanjuti lebih lanjutnya ke rumah sakit dan segera mendapati jadwal tindakan layanan operasi mata.

“Bersyukur sangat dengan BPJS Kesehatan, walau kita berada di luar kota, tetap masih bisa untuk digunakan. Saya sangat bersyukur kembali atas inovasi yang diberikan BPJS Kesehatan, cukup dengan telepon pintar melalui Aplikasi Mobile JKN saya dapat memindahkan fasilitas kesehatan di Solok ke fasilitas kesehatan di Jakarta. Selain itu saya juga bisa mendapatkan nomor antrean secara cepat tanpa menunggu waktu yang lama. Sangat mudah dan cepat,” ujarnya.

Berselang waktu, ia langsung mendapatkan tindakan medis serta perawatan yang baik oleh rumah sakit mitra BPJS Kesehatan. Ia bersyukur atas kemudahan inovasi yang telah diberikan oleh BPJS Kesehatan untuk mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan.

“Alhamdulillah, saya dilayani dengan baik dan tindakan medisnya pun dilakukan secara cepat, tepat sasaran, dan tidak membeda-bedakan. Untuk obat yang diberikanpun juga obat yang berkualitas baik tidak ada perbedaannya,” pungkas Eni.