Tim Administrasi Publik Unand sosialisasi anti korupsi pada pelajar

id Tim Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas,sosialisasi anti korupsi

Tim Administrasi Publik Unand sosialisasi anti korupsi pada pelajar

Keterangan foto : Tim pengabdian masyarakat Administrasi Publik FISIP Unand berfoto bersama pelajar SMP Negeri 13 Padang, Rabu. (Antarasumbar/HO-Adm Publik FISIP Unand)

Padang (ANTARA) - Tim Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas berpartisipasi menumbuhkan kesadaran dan wawasan pelajar tentang sikap anti korupsi, yang dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi di SMP Negeri 13 Padang, Rabu.

Ketua Tim Pengabdian Sosialisasi dan Edukasi Anti Korupsi Administrasi Publik Unand Roni Ekha Putera, di Padang, Rabu mengatakan dalam kegiatan tersebut pihaknya memberikan pemahaman kepada pelajar mengenai bahaya korupsi dan sikap serta cara apa saja yang diperlukan untuk melawan dan menghentikan korupsi.

"Pengabdian ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat," kata dia.

Roni menyebut pentingnya sosialisasi dan edukasi anti korupsi kepada pelajar yakni agar perilaku korupsi yang banyak terjadi saat ini tidak ditiru/dilanjutkan oleh generasi penerus.

Wakil Kurikulum SMP Negeri 13 Padang Mujalmai menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim pengabdian masyarakat Jurusan Administrasi Publik FISIP Unand tersebut, yang dinilai telah berkontribusi menanamkan kesadaran anti korupsi pada pelajar.

"Penyampaian materi oleh dosen-dosen Administrasi Publik ini membuka wawasan siswa kami menjadi lebih luas dan lebih dalam mengenai bahaya korupsi dan bagaimana dalam lingkungan sehari-hari mereka bisa ikut membantu memberantas korupsi," katanya.

Dalam sosialisasi dan edukasi itu materi disampaikan oleh dua dosen Administrasi Publik, yakni Roni Ekha Putera dan Yoserizal.

Terpantau para pelajar SMP Negeri 13 Padang mengikuti dengan antusias sosialisasi tersebut, juga cukup banyak yang ikut mengajukan pertanyaan.

Salah satunya seperti Annisa, yang mempertanyakan kenapa hukuman untuk koruptor terkesan lebih ringan dan tidak memberikan efek jera.