Simpang Empat (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Sumatera Barat meminta semua pihak mendukung penurunan stunting mulai pencegahan dari calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, sampai hilirnya bayi usia 0 sampai 2 tahun.
"Upaya penurunan angka stunting harus dikerjakan semua pihak," kata Sekretaris BKKBN Sumbar Nova Dewita saat rapat koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting (TPPS) di Simpang Empat Pasaman Barat, Senin (11/9).
Menurutnya BKKBN memiliki dua visi yaitu menjaga penduduk tumbuh seimbang dan menciptakan keluarga berkualitas.
"Pada kesempatan ini perlu kami sampaikan program bangga kencana sesuai arahan bapak Presiden untuk dapat menciptakan keluarga berkualitas karena menjadi pondasi kemajuan bangsa, " terangnya.
Pihaknya tidak henti-hentinya meminta dukungan dan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membantu percepatan penurunan stunting mulai pencegahan dari hulu calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, sampai hilir bayi usia 0-2 tahun.
Ia menambahkan dengan platform bapak asuh anak stunting sangat membantu keluarga -keluarga yang memiliki anak stunting terutama bagi yang kurang mampu.
Ia berharap komitmen dan dukungan yang sangat luar biasa dari Pemkab serta pihak-pihak lainnya ini dapat mempercepat penurunan stunting di Pasaman Barat agar terlahir dan tercipta generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas.
Staf Ahli Bupati Pasaman Barat Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Armen menjelaskan jika penurunan angka stunting juga sudah diatur oleh keputusan Presiden tentang percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing.
Kegiatan ini dilakukan secara berkala, melaporkan perkembangan stunting dan ada evaluasi dari pelaksanaan yang telah dilakukan.
"Sehingga jelas tugas ini sudah diperintahkan dari pusat. Maka semua stakeholder yang tergabung dalam percepatan penurunan stunting (TPPS) untuk maksimal dalam bekerja dan melakukan evaluasi dari apa yang dikerjakan," katanya.
Ia meminta kepada pihak terkait tentang penurunan stunting ini agar terus berkoordinasi dan maksimal. TPPS juga melakukan evaluasi dari kerja yang dilakukan dan melaporkan apa saja capaian yang dilakukan.
Ia menegaskan jika penanganan stunting telah maksimal, tentu angka stunting di Pasaman Barat tidak akan terus mengalami kenaikan. Dengan kerjasama dan koordinasi yang baik, angka stunting bisa saja menjadi 15 persen dari prevalensi stunting 35,5 persen tersebut.
"Itulah kita harus serius dalam melakukan penanganan stunting ini. Jangan sampai apa yang kita rencanakan tidak maksimal karena Rakor yang kita ikuti tidak sepenuh hati," tegasnya.
Rapat itu dihadiri, staf Ahli, sekretaris BKKBN Sumbar, kepala organisasi perangkat daerah, kepala puskesmas, ketua TPPS Kecamatan yang diketuai oleh camat, ketua TPPS nagari yang diketuai oleh wali nagari (kepala desa) dan pihak terkait lainnya.***3***
Berita Terkait
Pemprov Sumbar gelar nonton bareng semifinal AFC U23 di enam lokasi
Minggu, 28 April 2024 20:57 Wib
BKSDA Sumbar tangani lima konflik satwa liar di dua kabupaten
Minggu, 28 April 2024 15:04 Wib
Bawaslu Pasaman Barat evaluasi 32 panwaslu kecamatan existing
Minggu, 28 April 2024 14:22 Wib
Pemkot Pariaman evaluasi pelaksanaan Piaman Barayo
Minggu, 28 April 2024 14:20 Wib
DJPb: Ekonomi Sumbar membaik di saat perlambatan ekonomi global
Minggu, 28 April 2024 9:42 Wib
Gubernur: Ruas tol Padang-Sicincin tuntas Juli 2024
Sabtu, 27 April 2024 19:29 Wib
Pemkot Pariaman catat PAD parkir Libur Lebaran Rp51,6 juta
Sabtu, 27 April 2024 18:30 Wib
Pariaman wacanakan tampilkan hiburan di empat objek wisata berbayar saat lebaran
Sabtu, 27 April 2024 18:28 Wib