Mahasiswa KKN Unand edukasi penanganan stunting di Pasaman Barat

id Edukasi tentang stunting

Mahasiswa KKN Unand edukasi penanganan stunting di Pasaman Barat

Mahasiswa KKN Unand Padang saat memberikan edukasi dan sosialisasi penanganan stunting di Jorong Paninjauan Nagari Batahan, Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat, Sabtu (26/8/2023). Antara/HO-mahasiswa Unand Padang.

Simpang Empat,- (ANTARA) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat memberikan edukasi kesehatan mengenai penanganan stunting di Posyandu Buah Hati 3 Jorong Paninjauan Nagari Batahan, Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat.

"Kita melakukan edukasi kepada kepada ibu peserta posyandu dalam upaya pencegahan kasus baru stunting. Ini bentuk pengabdian kami dari program kerja bangun nagari atau desa," kata salah seorang mahasiswa jurusan pendidikan dokter usai memberikan materi, Sabtu.

Menurutnya, kegiatan itu dihadiri lebih kurang 40 orang diantaranya ibu hamil, balita, ibu-ibu kader posyandu, bidan jorong, serta ada perwakilan dari dinas sosial.

"Peserta yang hadir itu merupakan sasaran utama dalam penanganan stunting," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan edukasi itu merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting sekaligus mewujudkan new zero stunting di Nagari Batahan.

"Berdasarkan data dari Puskesmas Silaping terdapat 19 data anak stunting di Nagari Batahan. Lima di antaranya merupakan bertempat tinggal di Jorong Paninjauan Batahan," ujarnya.

Melalui edukasi itu, katanya, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang kesehatan dan gizi yang meliputi inisiasi menyusui dini, ASI eksklusif, makanan pendamping ASI dan Imunisasi.

Nara sumber lainnya Jurusan Ilmu Keperawatan Unand Wulan Umairah mengatakan edukasi mengenai stunting diberikan secara umum dan cara mencegah stunting pada ibu hamil, bayi baru lahir, dan bayi berusia 6 bulan-2 tahun.

"Cegah stunting itu penting. Pencegahannya mulai dari calon pengantin sampai membesarkan anak. Juga menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat dengan gizi seimbang," katanya.

Mahasiswa juga membagikan leaflet sebagai media sosialisasi yang berisi materi tentang pengertian stunting, penyebab stunting, dampak stunting dan pencegahan stunting.

Di Pasaman Barat sendiri dari berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan bahwa 35,5 persen bayi dan balita stunting.

"Kita terus melakukan berbagai upaya penanganan stunting dengan melibatkan segala sektor. Penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto.