30 tahun menanti, akhirnya Lubukbasung Agam raih Piala Adipura

id Agam,Adipura,Lubuk Basung Oleh Ari Yusrizal

30 tahun menanti, akhirnya Lubukbasung Agam raih Piala Adipura

Kota Lubuk Basung meraih Piala Adipura (ANTARA/Ari Yusrizal)

Lubuk Basung (ANTARA) - Lubukbasung adalah sebuah kota berstatus kecamatan yang menjadi nama ibu kota dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dengan luas wilayahnya 33,226 hektare atau sekitar 6,33 persen dari luas kabupaten itu.

Dengan pindahnya pusat pemerintahan Kabupaten Agam dari Bukittinggi ke Lubukbasung pada tanggal 19 Juli 1993 secara de facto, kemudian diperkuat dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 1998, maka Lubukbasung dengan pusat pemerintahan dipindahkan ke Padang Baru.

Setelah memasuki era otonomi daerah, istilah desa dan sistem pemerintahan di dalamnya diubah menjadi nagari dengan sistem pemerintahan yang berpola kepada adat istiadat masyarakat Kabupaten Agam.

Perpindahan ibukota Kabupaten Agam dari Bukitinggi ke Lubukbasung sudah 30 tahun.

Di usia 30 tahun tersebut sudah banyak terjadi perubahan yang dialami Lubukbasung mulai dari infrastruktur perkantoran, ruang terbuka hijau, pusat olahraga, jalan dan lainnya.

Dengan kondisi itu, Lubukbasung telah berulang kali diusulkan dalam penilaian pada Anugerah Adipura ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Pada 2014, Lubukbasung memboyong Anugerah Adipura berupa sertifikat dan 10 tahun setelah itu baru menerima Piala Adipura pada 2023.

Sekretaris Daerah Agam Edi Busti mengatakan Lubukbasung pernah meraih sertifikat Adipura pada 2014 dan 10 tahun setelah itu baru dianugrahi Piala Adipura.

Piala Adipura itu baru bisa diraih setelah 30 tahun perpindahan Ibu kota Kabupaten Agam dari Bukittinggi ke Lubukbasung dan ini penantian yang cukup lama.

Kota Lubukbasung menjadi kota kecil terbersih di Indonesia. Penghargaan itu diperoleh berkat dukungan dari Pasukan Oranye atau petugas kebersihan yang berjibaku dalam bekerja.

Penghargaan itu juga tidak terlepas dari dukungan dari masyarakat, organisasi perangkat daerah dan lainnya, sehingga Lubukbasung meraih Piala Adipura perdana.

Ini bukti kerjakeras yang dilakukan dalam pengelolaan sampah di daerah itu dan ini bentuk komitmen dalam membersihkan lingkungan.

Ia mengatakan, penilaian Adipura itu dilakukan berbagai indikator yakni, ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah dari hulu ke hilir atau tempat pengelolaan sampah terpadu dan dukungan fasilitas.

Pada tahun ini, Pemkab Agam mengalokasikan dana untuk pengadaan mobil sampah dan infrastruktur itu terus dibenahi dalam meningkatkan pengelolaan sampah di Agam.

Sementara Ketua DPRD Agam Novi Irwan mengapresiasi kinerja dari Pemkab Agam dan seluruh pihak, sehingga Ibu kota Lubukbasung meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2023.

Terkhusus, ia menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Pasukan Orange atau petugas kebersihan yang bekerja sungguh-sungguh dengan hati merawat dan menjaga kebersihan Ibu kota Lubukbasung ini.

Usaha tidak akan mengkhianati hasil, apalagi ini penghargaan Adipura pertama, tentu akan menjadi legasi bagi masyarakat Agam.

Ketua DPC Partai Gerindra itu menambahkan penghargaan ini harus dipertahankan dan lebih optimal lagi dalam pengelolaan sampah atau lingkungan sekitar.

Prestasi ini adalah bonus bagi pemerintah daerah. Terpenting sekali esensi kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan hidup yang bersih dan asri.

Ia mengatakan, kinerja aparatur baik yang terlibat langsung dalam kebersihan lingkungan yakni Dinas Lingkungan Hidup patut diberikan penghargaan, karena sudah bekerja keras menjaga kebersihan.

Ia merasa bangga atas kepemimpinan bupati dan wakil bupati, tentu ini upaya yang sangat berat, namun berkat usaha keras dan kerjasamanya, sehingga mampu mewujudkan impian yang selama ini dinantikan.

Untuk itu, ia siap mendukung program positif yang direncanakan Pemkab Agam dalam pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup.

Piala Adipura disambut ribuan warga

Piala Adipura itu diserahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya kepada Bupati Agam Andri Warman di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (28/2).

Penyerahan penghargaan itu juga dihadiri oleh Asisten II Sekretariat Daerah Agam Jetson, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam Arief Restu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam Rahmat Lasmono.

Rombongan beserta Piala Adipura itu bertolak dari Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Rabu (1/3) pagi.

Sesampai di BIM, rombongan disambut oleh Asisten I Sekretariat Daerah Agam Rahman sembari mengalungkan bunga ke Bupati Agam Andri Warman.

Penyambutan itu juga didampingi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Agam, Pasukan Oranye dan lainnya menggunakan kesenian tambua tansa.

Setelah itu, Piala Adipura langsung dibawa ke Kota Lubukbasung dengan mendapatkan pengawalan dari voorijder Sat Lantas Polres Agam.

Sesampai di perbatasan Agam dengan Padang Pariaman tempatnya di Tiku, Kecamatan Tanjungmutiara sampai Kantor Bupati Agam, arak-arakan dengan mobil bak terbuka itu disambut ribuan pelajar dan masyarakat sembari melambaykan bendera sang saka merah putih.

Salah seorang siswa di Lubukbasung Desrona Nurul Hikmah mengatakan ia beserta siswa satu sekolahnya sengaja menyambut kedatangan Piala Adipura yang dibawa oleh Bupati Agam Andri Warman beserta rombongan.

Ia berada di jalan depan Kantor Bupati Agam itu dari pukul 10.00 WIB dan rombongan yang membawa Piala Adipura itu sampai sekitar pukul 12.00 WIB.

Ini bentuk dukungannya atas keberhasilan Lubukbasung dalam meraih Piala Adipura tersebut, karena ini merupakan Piala Adipura perdana setelah 30 tahun perpindahan ibu kota Agam dari Bukittinggi ke Lubukbasung.

Pasukan Oranye dapat hadiah khusus

Bupati Agam Andri Warman bakal memberikan hadiah khusus bagi Pasukan Oranye yang telah berjasa dalam meraih Piala Adipura untuk kota Lubukbasung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada 2023.

Hadiah khusus tersebut bakal diberikan dalam waktu dekat dan ini bentuk penghargaan yang diberikan kepada Pasukan Oranye.

Namun bupati belum membocorkan hadiah yang bakal diberikan tersebut dan ia berjanji bakal diserahkan pada tahun ini.

Hadiah itu khusus diberikan kepada 90 orang Pasukan Oranye, karena mereka telah berjasa, sehingga kota Lubukbasung meraih Piala Adipura pada 2023.

Tanpa Pasukan Oranye itu, tambahnya, maka Lubukbasung tidak bakal mendapatkan penghargaan tersebut.

Penghargaan itu juga berkat kerjasama semua pihak dan ia berharap tahun depan juga mendapatkan penghargaan yang sama nantinya.

Ia mengakui, di Sumbar ada beberapa kabupaten dan kota mendapatkan penghargaan Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2023.

Kabupaten dan kota yang mendapatkan anugerah Adipura itu seperti, Kabupaten Pasaman, Tanahdatar, Pesisir Selatan, Padang Panjang, Solok dan Padang.

Namun kebanyakan kabupaten dan kota itu hanya mendapatkan sertifikasi Adipura. Khusus Kota Padang Panjang sudah 15 kali mendapatkan Piala Adipura tersebut.

Untuk Agam baru perdana semenjak perpindahan ibukota dari Bukitinggi ke Lubukbasung pada 1993