Padang Aro, (ANTARA) - Jajaran Polres Solok Selatan, Sumatera Barat mengedukasi warga terkait kenaikan harga BBM bersubsidi guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta mencegah hal yang tidak diinginkan.
Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti Adhi Sabhara melalui Kapolsek Sangir Jujuan Iptu Yenpi Sabareni di Padang Aro, Jumat mengatakan, edukasi warga dilakukan oleh Bhabinkabtibmas di masing-masing nagari binaan guna mengantisipasi aksi penolakan kenaikan harga BBM oleh masyarakat.
"Ini merupakan kewajiban kami sebagai anggota Polri dalam mendukung kebijakan pemerintah dan juga merupakan salah satu usaha untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat membuat situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Sangir Jujuan tidak aman dan kondusif," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat supaya tetap berpikir positif untuk kebaikan semua dan jangan mudah terprovokasi oleh oknum yang akan membuat gaduh.
"Masyarakat tetap tenang, jangan panik dengan kenaikan BBM dan tetap bekerja seperti biasa serta bisa mengamankan minimal diri sendiri dengan tidak bertindak kriminal," ujarnya.
Dia menyebutkan, polisi tetap berperan aktif dalam memberikan rasa aman dan nyaman sehingga masyarakat dapat beraktivitas sebagaimana mestinya.
Dia mengimbau masyarakat untuk melaporkan ke Polisi apabila melihat, mendengar ataupun mendapatkan informasi terkait adanya kegiatan penimbunan BBM dan penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh oknum-oknum tertentu.
"Kami juga melakukan monitoring persediaan dan harga sembako guna mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga sembako sebagai dampak kenaikan harga BBM," ujarnya.
Bhabinkabtibmas Lubuk Malako Briptu M Arwan saat memberikan edukasi mengatakan, masyarakat jangan mudah terpancing dan terprovokasi terhadap berita berita hoaks yang membuat situasi kamtibmas tidak aman dan kondusif.
Kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah katanya sudah dilaksanakan dan juga ada pengalihan bantuan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Selain itu Polres Solok Selatan juga sudah membagikan bantuan sembako bagi masyarakat berpenghasilan rendah. (*)