Padang (ANTARA) - Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat menyiapkan dan melatih 55 fasilitator perkawinan terdiri atas penghulu dan penyuluh agama di daerah itu guna mengantisipasi tingginya angka perceraian.
"Untuk mewujudkan keluarga yang kokoh dan tangguh harus dimulai dengan memberi bekal awal menyediakan layanan bimbingan perkawinan berupa bimbingan untuk calon pengantin maupun remaja usia sekolah, untuk itu kami membekali para fasilitator bimbingan perkawinan calon pengantin," kata Subkoordinator Kepenghuluan dan Fasilitasi FBKSKemenag Sumbar Syafalmart di Buukittinggi, Rabu.
Menurutnya persoalan yang terjadi saat ini dalam berumah tangga adalah tingginya angka perceraian, dari 2 juta perkawinan 20 persen diantaranya terjadi perceraian.
"Di Sumbar dari 45 ribu perkawinan, kasus perceraian mencapai angka di atas 8 ribu atau 20 persen dari peristiwa nikah dan ini perlu dicarikan akar persoalannya," kata dia.
Ia mengidentifikasi ada beberapa variabel yang menjadi penyebabnya pertama, banyak calon pengantin yang membina rumah tangga tanpa memiliki pengetahuan tentang pemahaman keluarga sakinah.
Kedua, ditemukan suami atau istri yang belum melaksanakan atau kurang bertangungjawab dalam melaksanakan hak dan kewajiban. Ketiga, calon pengantin kurang mampu menata ekonomi dan keempat, terjadinya kasus perselingkuhan.
"Menyikapi hal ini, perlu diberikan pengetahuan tentang penataan rumah tangga sejak dini kepada calon pengantin dan diperlukan fasilitator yang memiliki kemampuan memfasilitasi," katanya
Sementara, Kepala Bidang Urais Kemenag Sumbar Edison mengatakan saat ini fasilitator bimbingan perkawinan calon pengantin masih terbatas karena itu pada 2022 pihaknya menargetkan seluruh kabupaten kota memiliki fasilitator.
"Fasilitator yang sudah mengikuti bimtek ini hendaknya dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh kabupaten kota untuk mengelola bimbingan perkawinan yang ada di KUA Kecamatan," ujarnya.
"Kita harapkan fasilitator ini mampu mengembangkan pola bimbingan perkawinan calon pengantin sehingga dapat menyentuh akar persoalan dalam upaya mewujudkan keluarga sakinah dan ketahanan keluarga nasional," ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Tim Fasilitator dan Instruktur Nasional Kemenag RI, Direktur Bina KUAdan Keluarga Sakinah, Kakanwil Kemenag Sumbar, Dinas Kesehatan dan BKKBN Provinsi.
Berita Terkait
Gubernur: Ruas tol Padang-Sicincin tuntas Juli 2024
Sabtu, 27 April 2024 19:29 Wib
Pemkot Pariaman catat PAD parkir Libur Lebaran Rp51,6 juta
Sabtu, 27 April 2024 18:30 Wib
Pariaman wacanakan tampilkan hiburan di empat objek wisata berbayar saat lebaran
Sabtu, 27 April 2024 18:28 Wib
42 peserta ikuti evaluasi existing pembentukan Panwaslu Kecamatan di Agam
Sabtu, 27 April 2024 15:03 Wib
16 club Sumbar ikuti turnamen SR Cup II 2024
Sabtu, 27 April 2024 13:02 Wib
Polres Agam rekayasa lalulintas sistem buka tutup jalan provinsi Lubuk Basung-Bukittinggi
Sabtu, 27 April 2024 13:00 Wib
Kepala Pengadilan Tinggi Padang resmikan lapangan badminton Pengadilan Negeri Batusangkar
Jumat, 26 April 2024 19:36 Wib
Kemenkeu catat penerimaan pajak di Sumbar capai Rp1,19 triliun
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib