LIPI: Pertanian Pangan Terpadu Hindari Krisis Pangan
Jakarta, (ANTARA) - Peneliti Pusat Penelitian (P2) Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI), Dr Andy Ahmad Zaelany, mengatakan praktik pertanian pangan adalah salah satu solusi untuk menghadapi krisis pangan pada 2025.
"Indonesia diprediksi pada 2025 akan mengalami krisis pangan jika kondisi pertanian pangan seperti sekarang ini," ujar Andy di Jakarta, Kamis.
Saat ini, penduduk Indonesia berjumlah 240 juta jiwa, sedangkan produksi beras hanya 33-38 juta ton. Dengan demikian, Indonesia masih mengimpor beras sekitar satu hingga dua juta ton.
"Alih fungsi lahan pertanian secara besar-besaran setiap tahun menjadi gedung, perumahan, infrastruktur, pabrik, menjadi penyebab utama penurunan itu," katanya.
Selain itu fasilitas irigasi yang buruk dan rusak mempersulit pengembangan pertanian pangan.
Menurut Andy, alih fungsi lahan seharusnya dihentikan dan perlunya lahan-lahan untuk pertanian. Kemudian dipraktekkan pertanian pangan terpadu dengan didukung pengembangan peternakan.
"Sistem tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk mengelola lahan pertanian pangan dan usaha peternakan sapi, termasuk mengolah limbah peternakan menjadi pupuk organik," katanya.
Ia mencontohkan, sukses pertanian terpadu di Bali. Potensi peternakan sapi di provinsi itu, mampu mendukung kemajuan sistem pertanian pangan terpadu. (*/sun)