Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat memperbaiki 21 unit jaringan irigasi tersier sepanjang 2021 dengan menggunakan dana APBN dan APBD setempat.
"Irigasi tersebut direhab karena rusak akibat banjir dan longsor, namun saat pelaksanaan juga dilakukan penambahan panjang irigasi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman Yakub di Parik Malintang, Jumat.
Ia mengatakan masing-masing jaringan irigasi tersier tersebut dapat mengairi hingga 50 hektare lahan sawah di daerah tersebut.
Ia merincikan 20 unit dari 21 jaringan irigasi yang diperbaiki tersebut menggunakan dana APBN 2021 yang lokasinya tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Sedangkan satu unit lagi merupakan dana APBD perubahan 2021 yang lokasinya berada di Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto.
Pihaknya merincikan biaya masing-masing irigasi tersebut yaitu Rp75 juta yang dananya dari APBN dan Rp65 juta yang dananya dari APBD setempat.
Ia menyebutkan jaringan irigasi tersier banyak terdapat di Padang Pariaman karena melihat luas lahan sawah di daerah tersebut yang hampir 22 ribu hektare. Kondisinya pun juga banyak yang rusak baik disebabkan karena bencana maupun dimakan usia.
"Jadi jaringan irigasi tersier atau banda caciang ini memang banyak di Padang Pariaman, namun kami upayakan untuk perbaikan dan pembangunan," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya berupaya memperbaiki atau membangun irigasi tersier di daerah itu agar air lancar mengalir ke lahan persawahan.
"Sebenarnya jaringanya sudah ada tapi kami upayakan airnya lancar dan tidak ada air yang hilang sebelum sampai ke lahan sawah," ujarnya.
Ia menjelaskan jaringan irigasi tersier merupakan ujung dari jaringan irigasi primer dan sekunder. Jaringan irigasi tersier merupakan kewenangan dinas pertanian setempat.