Pasaman Barat tampilkan batik lokal, diperagakan oleh bupati hingga wali nagari
Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menampilkan kerajinan batik Desa Baru dan sulaman benang emas Air Bangis melalui peragaan busana batik dalam rangka HUT daerah itu yang diperagakan oleh bupati hingga wali nagari.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Selasa mengatakan peragaan busana ini dilakukan untuk mengenalkan kerajinan khas Pasaman Barat agar lebih dikenal masyarakat luas.
Peragaan fesyen itu diikuti oleh pasangan suami istri dari kepala daerah, staf ahli, asisten, kepala OPD, kabag, camat, dan wali nagari induk di lingkup Pemkab Pasaman Barat.
Ia berharap kepada Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan OPD terkait, melakukan pembinaan terhadap pengrajin dan UKM Pasaman Barat untuk menaikkan perekonomian.
"Kita berharap Dekranasda dan OPD yang membidangi, melakukan pembinaan sedikit demi sedikit untuk menaikkan perekonomian kita. Jika sudah kita jual ke Jakarta nantinya, pengrajin akan menjadi sejahtera. Mari berpikir untuk memajukan Pasaman Barat bersama," ujarnya.
Ia sepenuhnya yakin dan percaya seluruh OPD dengan keinginan dan kegigihan bersama Pasaman Barat akan maju dan sejahtera.
Ia juga berharap, semua pihak bahu membahu mendorong komoditas unggulan Pasaman Barat lainnya seperti jagung, alpukat, telur dan potensi lainnya.
"Saya berharap kita semua akan sejajar dengan kabupaten/kota lainnya. Saya terus memikirkan pembangunan Pasaman Barat. Bagaimana masyarakat terpencil dapat menikmati sarana prasarana seperti yang kita rasakan. Dengan kegigihan kita bersama, akan kita wujudkan Pasaman Barat yang sejahtera," harapnya.
Sementara itu Ketua Dekranasda Ny. Titi Hamsuardi menjelaskan kegiatan peragaan busana batik dan sulaman benang emas dinilai oleh dewan juri profesional yakni Yadirsyah Zunur dan Novia Hertini yang merupakan perancang busana, serta Ramadani Saputra sebagai Koreografer dan Heru Lesmana sebagai Profesional Model.
Ia menambahkan kegiatan ini bertujuan sebagai wadah promosi produk UKM khususnya batik dan sulaman benang emas khas yang merupakan hasil karya UKM Pasaman Barat.
Selain itu, peragaan juga sebagai wadah mempererat silaturahim penyelenggara pemerintah daerah dan keluarga.
Menurutnya penilaian tentunya tidak sama dengan penilaian pada acara peragaan busana profesional. Model merupakan ASN yang sehari-hari bertugas melaksanakan program kebijakan untuk kemajuan Pasaman Barat.
"Tentunya akan disesuaikan dengan kondisi dan keadaan kita. Walaupun kita semua bukan model peragawan dan peragawati, namun penampilan bapak ibu akan dinilai dan di apresiasi. Jadi penilaian berdasarkan keserasian, padu padan berpakaian, keharmonisan, dan keceriaan," sebutnya.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Selasa mengatakan peragaan busana ini dilakukan untuk mengenalkan kerajinan khas Pasaman Barat agar lebih dikenal masyarakat luas.
Peragaan fesyen itu diikuti oleh pasangan suami istri dari kepala daerah, staf ahli, asisten, kepala OPD, kabag, camat, dan wali nagari induk di lingkup Pemkab Pasaman Barat.
Ia berharap kepada Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan OPD terkait, melakukan pembinaan terhadap pengrajin dan UKM Pasaman Barat untuk menaikkan perekonomian.
"Kita berharap Dekranasda dan OPD yang membidangi, melakukan pembinaan sedikit demi sedikit untuk menaikkan perekonomian kita. Jika sudah kita jual ke Jakarta nantinya, pengrajin akan menjadi sejahtera. Mari berpikir untuk memajukan Pasaman Barat bersama," ujarnya.
Ia sepenuhnya yakin dan percaya seluruh OPD dengan keinginan dan kegigihan bersama Pasaman Barat akan maju dan sejahtera.
Ia juga berharap, semua pihak bahu membahu mendorong komoditas unggulan Pasaman Barat lainnya seperti jagung, alpukat, telur dan potensi lainnya.
"Saya berharap kita semua akan sejajar dengan kabupaten/kota lainnya. Saya terus memikirkan pembangunan Pasaman Barat. Bagaimana masyarakat terpencil dapat menikmati sarana prasarana seperti yang kita rasakan. Dengan kegigihan kita bersama, akan kita wujudkan Pasaman Barat yang sejahtera," harapnya.
Sementara itu Ketua Dekranasda Ny. Titi Hamsuardi menjelaskan kegiatan peragaan busana batik dan sulaman benang emas dinilai oleh dewan juri profesional yakni Yadirsyah Zunur dan Novia Hertini yang merupakan perancang busana, serta Ramadani Saputra sebagai Koreografer dan Heru Lesmana sebagai Profesional Model.
Ia menambahkan kegiatan ini bertujuan sebagai wadah promosi produk UKM khususnya batik dan sulaman benang emas khas yang merupakan hasil karya UKM Pasaman Barat.
Selain itu, peragaan juga sebagai wadah mempererat silaturahim penyelenggara pemerintah daerah dan keluarga.
Menurutnya penilaian tentunya tidak sama dengan penilaian pada acara peragaan busana profesional. Model merupakan ASN yang sehari-hari bertugas melaksanakan program kebijakan untuk kemajuan Pasaman Barat.
"Tentunya akan disesuaikan dengan kondisi dan keadaan kita. Walaupun kita semua bukan model peragawan dan peragawati, namun penampilan bapak ibu akan dinilai dan di apresiasi. Jadi penilaian berdasarkan keserasian, padu padan berpakaian, keharmonisan, dan keceriaan," sebutnya.