Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat menyerahkan pengelolaan rumah sakit pratama yang dibangun dari dana APBN ke provinsi karena keterbatasan anggaran Pemkab akibat pandemi COVID-19.
"Saat kunjungan Gubernur Sumbar, Mahyeldi ke Solok Selatan sudah kami sampaikan terkait pengelolaan rumah sakit pratama dan beliau meminta data seperti jumlah penduduk yang akan dilayani rumah sakit ini," kata Bupati Solok Selatan, Khairunas di Padang Aro, Kamis.
Selain itu, katanya Solok Selatan juga ingin fokus mengembangkan RSUD yang sudah ada supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih baik lagi.
"Kami fokus mengembangkan rumah sakit yang sudah ada agar lebih baik lagi kedepannya dalam melayani masyarakat," ujarnya.
Pemkab akan menyiapkan data yang diminta oleh provinsi secepatnya sehingga rumah sakit pratama bisa beroperasi segera.
Setelah semua data selesai, langsung diserahkan ke provinsi dan pada 2022 rumah sakit pratama sudah bisa beroperasi.
Menurut dia, kalau rumah sakit pratama Solok Selatan dikelola provinsi, tentu akan lebih baik dari segi apapun dibandingkan kalau dikelola kabupaten.
Rumah sakit pratama (RSP) Solok Selatan sudah selesai dibangun sejak akhir tahun anggaran 2020 dan belum dimanfaatkan sampai sekarang.
Pembangunan RSP tipe D di Solok Selatan dibangun di Nagari Lubuk Malako, Sangir Jujuan dan diproyeksikan menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk layanan kesehatan masyarakat di tiga kecamatan.
Tiga Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari dimana di wilayah itu terdapat lima Puskesmas.