Solok (ANTARA) - Dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan Cabang Solok melaksanakan meeting class guna memperkuat koordinasi dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) khususnya pada Puskesmas se Wilayah Kabupaten Dharmasraya.
Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Ricka Risanty baru-baru ini mengatakan, terkait penyelenggaraan program (JKN-KIS) disampaikan bahwa Kepala Puskesmas dapat menyusun dan menunjuk Tim JKN-KIS yang terdiri atas personil yang fokus terhadap pelaksanaan Program JKN-KIS.
“Misalnya, Puskesmas dapat membentuk pengelola JKN-KIS yang dapat mengkoordinasikan semua kegiatan terkait Program JKN-KIS. Juga dapat menyusun penanggungjawab aplikasi P-Care yang mana jumlah SDM dan usulan user P-Fare nya disesuaikan dengan pertimbangan jumlah di Poli dan IGD serta terget kunjungan tak langsung dan kunjungan sehat,” kata Ricka.
Ricka mengungkapkan, pelaksanaan meeting class ini juga mengingatkan kembali agar semua FKTP melakukan kegiatan Prolanis seperti melaksanakan senam dan edukasi terhadap peserta Program Rujuk Balik (PRB).
“Puskesmas agar setiap bulan melakukan reminder kepada peserta PRB agar setiap bulan melakukan kunjungan atau dikunjungi oleh petugas Puskesmas dalam rangka pemantauan kesehatan dan mempertahankan keaktifan PRB,” ungkapnya.
Lanjutnya, Ricka mengajak Puskesmas se Kabupaten Dharmasraya untuk dapat mengimplementasikan sistem antrean online BPJS Kesehatan dan memanfaatkan aplikasi tersebut untuk setiap kunjungan peserta di Puskesmas.
“Untuk implementasi sistem Antrean Online BPJS Kesehatan ini, kami mengharapkan Puskesmas dapat melengkapi data dokter di Health Facilities Information System (HFIS), untuk nanti dibuatkan user Mobile JKN Faskes agar dapat dimanfaatkan menu Chat Dokter dan dapat dijadikan media untuk konsultasi peserta secara online dan dapat dijadikan kunjungan tak langsung FKTP,” kata Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Ricka Risanty.
Kemudian, Kepala Puskesmas Sungai Dareh Muliati mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan meeting class bersama BPJS Kesehatan ini, Puskesmas mendapatkan tawaran untuk melaksanakan kegiatan Call Reminder Primary (CRP).
“Hal ini dalam rangka upaya pengaktifan kembali peserta yang dahulunya terdaftar di Puskesmas tapi saat ini statusnya tidak aktif yang mana salah satu penyebabnya karena menunggak,” ujar Muliati.
Muliati mengungkapkan, terkait peserta aktif pada Program JKN-KIS. Semua tenaga non Aparatur Sipil Negara (ASN) di Puskesmas akan dijadikan peserta JKN-KIS aktif.
“Bagi pegawai tenaga non ASN di Puskesmas baik yang belum terdaftar, terlanjur mendaftar sebagai Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan bahkan PBPU menunggak akan segera dialihkan dan didaftarkan secara kolektif menjadi segmen Pekerja Penerima Upah Badan Layanan Umum Daerah (PPU-BLUD),” pungkasnya.
Berita Terkait
Praktisi kesehatan bagikan kiat untuk jaga pola pikir tetap positif
Senin, 4 November 2024 9:10 Wib
Uji Coba Nasional Syarat Kepesertaan Aktif JKN dalam Pengurusan SIM, BPJS Payakumbuh lakukan pendampingan
Sabtu, 2 November 2024 19:40 Wib
Penerapan BPJS Kesehatan untuk pembuatan SIM
Jumat, 1 November 2024 15:46 Wib
BRIN: Peluang PMI bidang kesehatan di Eropa terbuka lebar
Selasa, 29 Oktober 2024 19:54 Wib
Warga Padang Panjang dukung prinsip gotong royong BPJS Kesehatan
Rabu, 23 Oktober 2024 14:33 Wib
Relawan PLN berikan bantuan pendidikan dan kesehatan warga kampung Pemulung Jurang Mangu Timur
Selasa, 22 Oktober 2024 9:07 Wib
Dinas Kesehatan Pesisir Selatan laksanakan RCA PIN Polio di Kecamatan Lunang
Minggu, 20 Oktober 2024 9:18 Wib
BNN kembali tegaskan tidak setuju legalisasi ganja untuk kesehatan
Jumat, 18 Oktober 2024 18:32 Wib