Parit Malintang (ANTARA) - Sebanyak 21 keluarga di Korong Talao Mundam, Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mengungsi akibat abrasi sungai Batang Anai yang mulai terjadi sekitar 2017.
"Warga sekarang ada yang mengungsi di rumah keluarga dan tetangga," kata Wali Korong Talao Mundam, Nagari Katapiang, Harjoni di Batang Anai, Sabtu.
Ia mengatakan puluhan keluarga itu mengungsi secara bertahap mulai dari abrasi sungai Batang Anai pada 2017 dan terakhir abrasi pada Rabu (29/9).
Pada abrasi 2017, lanjutnya masih ada warga yang bertahan di rumahnya meski sebagian rumah dan tanahnya tergerus air sungai.
"Namun sekarang mereka terpaksa harus mengungsi," katanya.
Ia menyampaikan saat ini rumah yang terdampak dan masih tersisa dibongkar oleh pemilik rumah agar nanti tidak terbawa oleh arus air sungai.
Sementara itu, tokoh adat setempat B. Rajo Sampono mengatakan pihaknya mengharapkan pemerintah dapat membantu warga di daerah itu.
"Kami telah menyiapkan lahan untuk pembangunan rumah warga ini," ujarnya.
Ia meminta kepada Menteri Sosial RI untuk memprioritaskan warganya menerima program rumah tidak layak huni akibat bencana sehinggan nantinya dapat nyaman tinggal di rumahnya.
Sedangkan untuk pengerjaan, lanjutnya pihaknya akan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak sehingga pengerjaan dapat selesai dengan biaya upah tukang yang kecil.
Anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis mengatakan dirinya baru mengetahui bahwa ada warga di daerah itu yang mengalami bencana abrasi sungai.
"Saya sangat perhatin apa yang dialami oleh warga, beruntung tokoh adat dan masyarakat di Katapiang menginformasikan kepada saya," kata dia.
Ia menyampaikan dirinya akan mengusahakan warga tersebut mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial RI sehingga mereka dapat menjalankan rutinitas dengan nyaman.
Ia pun mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mengatasi abrasi sungai di daerah tersebut karena telah mengancam puluhan kepala keluarga di kawasan sungai itu.