BKKBN ajak anak jalanan "broken home" untuk kembali hidup normal

id berita padang,berita sumbar,bkkbn,anak jalanan,Etna Estelita

BKKBN ajak anak jalanan "broken home" untuk kembali hidup normal

Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar Etna Estelita menandatangani Perjanjian Kinerja 2020 sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BKKBN Hasil Penyesuaian Belanja (Refocusing), Kamis (14/5) secara virtual dengan Kepala Perwakilan BKKBN se-Indonesia. (antarasumbar/Istimewa)

Hal itu menjadi pekerjaan rumah kita untuk mencari solusi dan membantu permasalahan anak jalanan,
Padang (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam kegiatannya juga harus memperhatikan anak-anak jalanan "broken home" dan mengajak mereka untuk dapat kembali hidup secara normal.

Ada anak jalanan dikarenakan keluarganya bermasalah dan ada juga anak jalanan yang tidak punya keluarga sehingga jadi anak jalanan.

"Hal itu menjadi pekerjaan rumah kita untuk mencari solusi dan membantu permasalahan anak jalanan," kata Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo seperti disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Etna Estelita di Padang, Jumat.

Hal itu disebutkannya setelah mengikuti penandatanganan refocusing anggaran BKKBN secara virtual.

BKKBN pusat melakukan Penandatanganan Perjanjian Kinerja 2020 sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BKKBN Hasil Penyesuaian Belanja (Refocusing), Kamis (14/5) secara virtual dengan Kepala Perwakilan BKKBN se-Indonesia.

Penandatanganan itu dipimpin Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo serta jajaran.

Menurut dia Kepala BKKBN Pusat juga mengatakan dalam menghadapi pandemi COVID-19, pemerintah melalui kementerian keuangan melakukan beberapa pemangkasan anggaran, termasuk di dalam anggaran BKKBN.

Hasto Wardoyo juga mengajak seluruh pihak dalam menyusun anggaran lebih fokus ke kegiatan paling prioritas sehingga postur anggaran lebih ramping tetapi hasil harus tetap maksimal.

Selain itu, Kepala BKKBN Pusat mengingatkan Kepala Perwakilan BKKBN di seluruh Indonesia harus teliti dalam penggunaan anggaran, jangan sampai diakhir ada permasalahan karena salah perhitungan anggaran.

Kemudian para Kepala Perwakilan harus memperhatikan penguatan para remaja khusus putri sebagai calon seorang ibu, dan kemitraan kepada pihak pihak harus terus diaktifkan dan ditingkatkan untuk meraih pencapaian program Banggakencana.

Pada arahannya, ia juga menekankan dalam program 100 hari kerja harus dibuktikan dan harus meraih kepercayaan dari masyarakat.

BKKBN harus hadir dan berguna kepada masyarakat. Dirinya juga berpesan tetap semangat dalam melaksanakan kegiatan kerja untuk meraih pencapaian program Banggakencana.

Setelah pemaparan dari Kepala BKKBN Pusat, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kinerja TA 2020 oleh para Kaper BKKBN Provinsi di masing-masing daerah.

Untuk di Provinsi Sumatera Barat, penandatanganan ini dilakukan di Kantor BKKBN Sumatera Barat oleh Kepala BKKBN Sumatera Barat Etna Estelita

Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat mengatakan walaupun terjadi refocusing anggaran, pihaknya tetap fokus untuk meraih pencapaian program Banggakencana ditengah pandemi COVID-19.

"Kita harus kerja maksimal, harus kerja cerdas dalam menyikapi kondisi ini," kata dia.

Menurut dia walaupun anggaran dipotong namun target minimal pekerjaan harus dicapai atau minimal mendekati

"Sekarang kita harus berbenah dengan cara baru. Kondisi ini mengubah "mindset dalam menyukseskan program banggakencana dalam kondisi pandemi ini," tambah dia

Dirinya menjamin pihaknya tetap fokus untuk mencapai target kinerja sesuai dengan target kinerja yaitu bagaimana kita menurunkan TFR, meningkatkan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) atau persentase pemakaian kontrasepsi dengan peningkatan peserta KB aktif dan pelayanan untuk peserta KB baru.

"Jadi penekanan kita memang ke arah sana," ujarnya

Kemudian untuk Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) yang berkaitan dengan Stunting dan Kespro remaja memang tidak mengalami refocusing.

"Itu harus benar-benar dilaksanakan dan itu tidak termasuk dalam refocusing anggaran," lanjut dia.