Atalanta temani City ke fase 16 besar usai pecundangi Shakhtar 3-0
Jakarta, (ANTARA) - Atalanta menemani Manchester City lolos ke fase 16 besar Liga Champions usai memecundangi Shakhtar Donetsk 3-0 dalam laga pamungkas Grup C yang digelar di Stadion Metalist, Rabu waktu setempat.
Kemenangan atas Shakhtar ini membawa mereka kembali menciptakan sejarah dengan mampu lolos ke 16 besar sepanjang sejarah berdirinya klub.
Tiga gol penentu Atalanta seluruhnya dicetak pada babak kedua masing-masing lewat Timothy Castagne, Mario Pasalic, dan Robin Gosens.
Atalanta yang tak ingin melepaskan tiket 16 begitu saja langsung menggebrak pertahanan Shakhtar di menit-menit awal sejak sepak mula.
Alejandro Gomez yang memulai penyerangan memberikan umpan terukur kepada Luis Muriel yang berdiri tanpa pengawalan memaksimalkan kesalahan Ismaily.
Hanya tinggal berhadapan dengan kiper, Mario Pasalic membuka ruang untuk menerima umpan Muriel. Namun sepakannya di dalam kotak penalti masih bisa amankan Andriy Pyatov.
Pasalic kembali menciptakan peluang pada menit ke-8. Sepakannya di sisi kanan kotak penalti malah melebar di atas mistar gawang Shakhtar.
Tuan rumah baru bisa menciptakan peluang saat waktu sudah memasuki menit 20. Berawal dari tendangan bebas, Andrea Maseillo gagal mengantisipasi bola yang jatuh di kaki Mateus Tete. Bola kemudian dikirimkan ke Taison namun sepakannya masih di blok pertahanan Atalanta.
Pierluigi Gollini tampil gemilang di bawah mistar gawang Atalanta. Ia berhasil menepis bola sulit hasil sundulan berbahaya yang diciptakan Moraes. Peluang berbahaya itu menjadi yang terakhir di babak pertama.
Sepak mula babak kedua, Atalanta tak menurunkan intensitas serangannya. Mereka langsung menggebrak lewat Mario Pasalic dan Luis Muriel. Kerja keras mereka terbayar setelah Timothy Castagne berhasil meneruskan umpan silang Muriel pada menit ke-66.
Wasit sempat terlebih dahulu berkonsultasi dengan VAR, karena Muriel dianggap telah terjebak offside. Namun wasit tetap memutuskan gol bagi Atalanta. Perjuangan Shakhtar semakin sulit kala Dodo harus diusir wasit ke luar lapangan pada menit 77.
Keunggulan jumlah pemain dimaksimalkan betul oleh Atalanta untuk mencetak gol kedua. Sepuluh menit jelang babak kedua berakhir, Pasalic mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan matang Malinovskyi.
Tak berselang lama, Shakhtar hampir memperkecil unggulan. Namun sepakan Manor Solomon membentur mistar gawang. Saat laga dirasa akan berakhir 2-0, Robin Gosens semakin membenamkan Shakhtar lewat golnya pada menit 90+4.
Gol Gosens itu sekaligus mengakhiri pertandingan kali ini, dan membuat Atalanta lolos ke fase 16 besar untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Berikut susunan pemain:
Shakhtar Donetsk (4-2-3-1): Andriy Pyatov; Dodo, Sergey Krivtsov, Mykola Matvyenko, Ismaily; Alan Patrick, Taras Stepanenko; Mateus Tete (Marlos), Viktor Kovalenko (Manor Solomon), Taison; Moraes.
Pelatih: Luis Castro.
Atalanta (3-4-2-1): Pierluigi Gollini; Berat Djimsiti, Jose Luis Palomino, Andrea Masiello (Ruslan Malinovsky); Timothy Castagne, Marten de Roon, Remo Freuler, Robin Gosens; Alejandro Gomez (Hans Hateboer), Mario Pasalic; Luis Muriel (Roger Ibanez).
Pelatih: Gian Piero Gasperini
Kemenangan atas Shakhtar ini membawa mereka kembali menciptakan sejarah dengan mampu lolos ke 16 besar sepanjang sejarah berdirinya klub.
Tiga gol penentu Atalanta seluruhnya dicetak pada babak kedua masing-masing lewat Timothy Castagne, Mario Pasalic, dan Robin Gosens.
Atalanta yang tak ingin melepaskan tiket 16 begitu saja langsung menggebrak pertahanan Shakhtar di menit-menit awal sejak sepak mula.
Alejandro Gomez yang memulai penyerangan memberikan umpan terukur kepada Luis Muriel yang berdiri tanpa pengawalan memaksimalkan kesalahan Ismaily.
Hanya tinggal berhadapan dengan kiper, Mario Pasalic membuka ruang untuk menerima umpan Muriel. Namun sepakannya di dalam kotak penalti masih bisa amankan Andriy Pyatov.
Pasalic kembali menciptakan peluang pada menit ke-8. Sepakannya di sisi kanan kotak penalti malah melebar di atas mistar gawang Shakhtar.
Tuan rumah baru bisa menciptakan peluang saat waktu sudah memasuki menit 20. Berawal dari tendangan bebas, Andrea Maseillo gagal mengantisipasi bola yang jatuh di kaki Mateus Tete. Bola kemudian dikirimkan ke Taison namun sepakannya masih di blok pertahanan Atalanta.
Pierluigi Gollini tampil gemilang di bawah mistar gawang Atalanta. Ia berhasil menepis bola sulit hasil sundulan berbahaya yang diciptakan Moraes. Peluang berbahaya itu menjadi yang terakhir di babak pertama.
Sepak mula babak kedua, Atalanta tak menurunkan intensitas serangannya. Mereka langsung menggebrak lewat Mario Pasalic dan Luis Muriel. Kerja keras mereka terbayar setelah Timothy Castagne berhasil meneruskan umpan silang Muriel pada menit ke-66.
Wasit sempat terlebih dahulu berkonsultasi dengan VAR, karena Muriel dianggap telah terjebak offside. Namun wasit tetap memutuskan gol bagi Atalanta. Perjuangan Shakhtar semakin sulit kala Dodo harus diusir wasit ke luar lapangan pada menit 77.
Keunggulan jumlah pemain dimaksimalkan betul oleh Atalanta untuk mencetak gol kedua. Sepuluh menit jelang babak kedua berakhir, Pasalic mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan matang Malinovskyi.
Tak berselang lama, Shakhtar hampir memperkecil unggulan. Namun sepakan Manor Solomon membentur mistar gawang. Saat laga dirasa akan berakhir 2-0, Robin Gosens semakin membenamkan Shakhtar lewat golnya pada menit 90+4.
Gol Gosens itu sekaligus mengakhiri pertandingan kali ini, dan membuat Atalanta lolos ke fase 16 besar untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Berikut susunan pemain:
Shakhtar Donetsk (4-2-3-1): Andriy Pyatov; Dodo, Sergey Krivtsov, Mykola Matvyenko, Ismaily; Alan Patrick, Taras Stepanenko; Mateus Tete (Marlos), Viktor Kovalenko (Manor Solomon), Taison; Moraes.
Pelatih: Luis Castro.
Atalanta (3-4-2-1): Pierluigi Gollini; Berat Djimsiti, Jose Luis Palomino, Andrea Masiello (Ruslan Malinovsky); Timothy Castagne, Marten de Roon, Remo Freuler, Robin Gosens; Alejandro Gomez (Hans Hateboer), Mario Pasalic; Luis Muriel (Roger Ibanez).
Pelatih: Gian Piero Gasperini