Wako Pariaman duga kebocoran PAD sektor parkir capai ratusan juta rupiah

id Genius Umar,berita pariaman,berita sumbar,pariaman terkini,berita sumbar terkini

Wako Pariaman duga kebocoran PAD sektor parkir capai ratusan juta rupiah

Wali Kota Pariaman, Genius Umar. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S)

Pariaman, (ANTARA) - Wali Kota Pariaman, Sumatera Barat Genius Umar menduga ada kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah per tahun.

"Selama ini pendapatan daerah dari sektor parkir hanya Rp50 juta per tahun, padahal melihat banyaknya titik-titik parkir yang bisa dikelola harusnya PAD sektor parkir bisa mencapai Rp750 juta per tahun," kata dia di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan besarnya potensi PAD sektor parkir bisa dilihat dari banyaknya agenda pariwisata yang dilaksanakan di Kota Pariaman, dan setiap even selalu ramai menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Bahkan pada libur Lebaran 2019 tercatat setiap harinya ribuan wisatawan mengunjungi sejumlah objek wisata di Kota Pariaman, ditambah adanya Pesona Hoyak Tabuik yang pengunjungnya diperkirakan mencapai ratusan ribu wisatawan.

"Meskipun banyak even pariwisata, namun pemasukan daerah di sektor parkir tetap saja tidak meningkat, ini ada apa kalau bukan ada kebocoran," kata dia.

Ia meminta dinas terkait untuk mencari bocornya di mana, dan segera benahi agar PAD sektor parkir bisa dimaksimalkan.

Memaksimalkan potensi pajak tidak saja dengan meningkatkan SDM, namun juga memperbaiki manajemen disertai penggunaan teknologi.

"Ketika saya tanya kepala dinas terkait berapa mampu realisasinya tahun ini, ternyata mampunya hanya Rp350 juta," katanya.

Padahal kata dia, ada puluhan even yang diselenggarakan Pemerintah Kota Pariaman setiap tahunnya yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Di antaranya Pariaman Bakicau, Pemilihan Duta Wisata, Buru Babi Wisata, Festival Sala Luak, Pariaman Expo, Festival Pesona Gandoriah, Pesona Hoyak Tabuik, dan Pariaman Triathlon.

"Semua even ini selalu sukses yang dibuktikan dengan ramainya pengunjung," katanya.

Untuk membangun Pariaman, kata dia, saat ini tidak bisa hanya mengandalkan APBD yang jumlahnya minim hanya Rp700 miliar. Jelas jumlah ini tidak akan mencukupi untuk mendanai pembangunan di daerah itu.

Salah satu upaya yang dilakukan Kota Pariaman dalam membangun adalah dengan singkronisasi program dengan pemerintah pusat.

"Salah satunya Pasar Pariaman yang mendapat bantuan dari pusat," ujarnya.

Selain itu juga ada bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan Waterfront City atau konsep pengembangan daerah tepi air senilai Rp9 miliar.

"Sebenarnya bantuan itu Rp25 miliar, namun kemampuan perencanaan hanya Rp9 miliar," kata dia. (*)