Pariaman (ANTARA) - Prosesi basalisiah mangarak (berselisih mengarak) jari-jari pada kegiatan Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2019 di Kota Pariaman, Sumatera Barat diwarnai aksi lempar botol air mineral dan gandang tasa dari pihak Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang.
"Ini hanya kegiatan wisata yang dapat memancing wisatawan ke Kota Pariaman," kata Walikota Pariaman Genius Umar saat prosesi basalisiah maarak jari-jari dalam pesona Hoyak Tabuik Piaman 2019 di Pariaman, Sabtu malam.
Menurutnya lempar-lemparan pada prosesi tersebut diperbolehkan asalkan bahan yang digunakan tidak menimbulkan cedera bagi korbannya.
Meskipun diperbolehkan namun pihak keamanan mulai dari anggota TNI dan Polisi Kota Pariaman serta satuan polisi pamong praja setempat selalu bersiaga memisahkan anak Tabuik Pasa dan Subarang apabila terjadi kontak fisik.
Selain itu di tengah-tengah anak Tabuik Pasa dan Subarang telah berdiri tuo atau mamak tabuik dari kedua belah pihak guna meredam suasana dan mengantisi terjadinya kontak fisik.
Prosesi berselisih tersebut yaitu ketika anak Tabuik Pasa dan Subarang bertemu di Simpang Tabuik sehingga terjadi lempar-lemparan yang mana sekarang lebih cendrung menggunakan botol air mineral.
Suasana semakin meriah karena suara tambua tasa yang dimainkan oleh kedua belah pihak sehingga memicu semangat anak tabuik untuk saling lempar.
Akibatnya pada Sabtu malam (7/9) kedua belah pihak terpancing emosi hingga terjadi lempar botol air mineral bahkan gandang tasa sehingga harus dilerai dengan bantuan petugas keamanan dan pemadam kebakaran lengkap dengan mobilnya.
Prosesi perselisihan pada Pesona Hoyak Tabuik tersebut dilaksanakan tiga kali yaitu maambiak batang pisang, maarak jari-jari, dan maarak saroban.
Sebelumnya Pemerintah Kota Pariaman memperpanjang jadwal Pesona Hoyak Tabuik 2019 yang biasanya dilaksanakan dari 1 hingga 10 Muharram atau 10 hari menjadi 15 hari guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.
"Untuk tahun ini pesta budaya Tabuik 2019 dilaksanakan dari 1 hingga 15 September," kata Kepala Bidang Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Salmi Tanjung di Pariaman, Jumat.
Ia menjelaskan perpanjangan jadwal tersebut karena kegiatan itu bersifat hiburan yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan di akhir pekan.
Jika kegiatan puncak pesta budaya Tabuik tahun ini dilaksanakan pada 10 Muharram atau Selasa maka akan berdampak pada kunjungan wisatawan sehingga acara puncaknya dilaksanakan pada Minggu (15/9).
Berita Terkait
Pemkot Pariaman raih WTP ke-11 dari BPK Sumbar
Sabtu, 4 Mei 2024 16:16 Wib
Pengadilan jatuhkan hukuman seumur hidup bagi pengedar ganja di Pariaman
Selasa, 30 April 2024 19:07 Wib
Disperindagkop Pariaman dorong OPD buat kegiatan di Pasar Rakyat Pariaman
Selasa, 30 April 2024 16:08 Wib
Kemendagri sambut positif kinerja Pj.Wako Pariaman
Selasa, 30 April 2024 15:28 Wib
KDEKS Pariaman susun program wujudkan kota berbasis syariah
Selasa, 30 April 2024 14:43 Wib
Nobar Piala Asia di Pariaman potensi dongkrak ekonomi PKL
Senin, 29 April 2024 17:37 Wib
Pemkot Pariaman fasilitasi warga nobar Semi Final Piala Asia U23
Senin, 29 April 2024 17:35 Wib
Pemkot Pariaman evaluasi pelaksanaan Piaman Barayo
Minggu, 28 April 2024 14:20 Wib