Jalan menuju Teluk Tapang Pasaman Barat dibantu APBN, kata Wagub

id teluk tapang,Pelabuhan teluk tapang

Jalan menuju Teluk Tapang Pasaman Barat dibantu APBN, kata Wagub

Jajaran Pemkab Pasaman Barat saat meninjau Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis. Pemkab berharap jalan pelabuhan segera siap dan bisa beroperasi. (/)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit memastikan akses dari jalan utama menuju Pelabuhan Teluk Tapang, Kabupaten Pasaman Barat sepanjang 41,4 kilometer dan 12 jembatan besar dan enam jembatan kecil akan dibangun menggunakan APBN.

"Kita tidak sanggup membangun jalan dan jembatan sepanjang itu. Semua nanti dari APBN 2019," katanya di Padang, Kamis.

Selain akses jalan, sumber energi listrik untuk operasional pelabuhan juga sudah diperhitungkan dengan melibatkan sektor swasta.

"Sudah ada investornya, termasuk untuk penampungan dan pengolahan CPO yang ditampung dari kebun sawit sekitar Pasaman Barat," katanya.

Nasrul menyebut, nantinya CPO yang keluar dari Teluk Tapang tidak hanya minyak mentah tetapi bisa juga telah berupa olahan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan Teluk Tapang dijadwalkan mengunjungi pelabuhan itu pada 15 Desember 2018.

"Kita berharap pada 2019 pelabuhan itu sudah bisa beroperasi," ujarnya.

Menurutnya banyak manfaatnya secara ekonomi jika Pelabuhan Teluk Tapang beroperasi.

Sebelumnya Bupati Pasaman Barat, Syahiran menyebut banyak nilai positif pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang itu diantaranya, mengurangi jarak tempuh jalur darat transportasi crude palm oil (CPO) kelapa sawit menuju Pelabuhan Teluk Bayur di Padang yang menempuh 140 kilometer dengan biaya Rp200.000 perton.

Jika menggunakan Pelabuhan Teluk Tapang maka biaya transportasi menjadi Rp100.000 per ton atau berkurang 50 persen.

Manfaat kedua, mengurangi frekuensi penggunaan jalan oleh truk angkutan CPO sehingga memperpanjang umur pakai jalan nasional dan jalan provinsi.

Ketiga, penuntasan status jorong tertinggal yakni Jorong Ranah Panantian dan Jorong Pigogah Pati Bubur.

Keempat, penyerapan tenaga kerja untuk penurunan angka pengangguran. Kelima, mengurangi beban operasional atau kepadatan Pelabuhan Teluk Bayur Padang.

Manfaat keenam, Pelabuhan Teluk Tapang menjadi jalan masuk barang komiditi dan distribusi serta memperlancar ekspor komoditi yang ada.

Ketujuh, menjadi tempat pengapalan hasil tambang biji besi dan memperlancar transportasi lair CPO dan inti kelapa sawit.

Pasaman Barat ini memiliki produksi perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan. Perkebunan kelapan sawit seluas 164.809 hektare dengan produksi 2.378.850 ton per tahun, memiliki 17 perusahan kelapa sawit dan 15 pabrik CPO.

Potensi tanaman karet dengan produksi 7.458,74 ton pertahun, kakao dengan produksi 9.396,29 ton pertahun dan nilam dengan produksi 185,92 ton per tahun.

Di bidang peternakan, Pasaman Barat memiliki kawasan peternakan Air Runding seluas 1.000 hektare dengan populasi 4.000 ekor. Estimasi populasi ternak pada tahun 2020 sebanyak 9.355 ekor.

Di sektor perikanan Pasaman Barat memiliki garis pantai 152 kilometer dengan produksi perikanan tangkap 108.938 ton pertahun.

Selain itu potensi ikan teri sebesar 24.000 ton, ikan selar 20.000 ton, ikan tetengkek 13.000 ton serta potensi ikan ikan kerapu, rumput laut, udang, kepiting bakau, kakap putih, biji besi batu emas kaolin, granit dan mangan. (*)