Simpang Empat (ANTARA) - Perusahaan tambang biji besi PT Gamindra Mitra Kesuma (GMK) yang beroperasi di Jorong Ranah Panantian Air Bangis
Direktur Utama PT GMK, Tatwa Dhairya S di Simpang Empat, Rabu, mengatakan izin penumpukan biji besi di dermaga juga ada yang tertuang dalam perjanjian kerja sama Nomor 188.45/649/Bup-Pasbar/2017 antara Pemkab Pasaman Barat dengan PT GMK tentang penggunaan fasilitas bersama lahan pinjam pakai Pelabuhan Teluk Tapang yang berlaku untuk 10 tahun.
Kemudian, katanya, telah pinjam pakai dengan KSOP dan Pemkab Pasaman Barat pada 2017 lalu berlaku 10 tahun.
Hal itu tertuang dalam perjanjian kerja sama Nomor 188.45/649/Bup-Pasbar/2017 antara Pemkab Pasaman Barat dengan PT GMK tentang penggunaan fasilitas bersama lahan pinjam pakai Pelabuhan Teluk Tapang yang berlaku untuk 10 tahun.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 926 tahun 2022 tentang pelaksanaan sewa barang milik negara berupa bangunan dermaga dan fasilitas pendukung di Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis juga telah keluar.
Juga diikuti perjanjian sewa berupa causeway seluas 217,5 M², Bangunan Sisi Kanan Trestle 85,5 M², dan Dermaga sepanjang 12 x 1,5 atau seluas 18 M² untuk digunakan sebagai fasilitas pelabuhan dalam rangka mendukung kegiatan PT. GMK.
"Semua perizinan telah kita lengkapi makanya kita sudah membuat mendirikan konveyor atau mesin pembawa butiran biji besi dekat dermaga Pelabuhan Teluk Tapang atau dekat tumpukan biji besi sepanjang 218 meter," katanya.
Sedangkan untuk pengiriman biji besi keluar belum dilakukan dan kemungkinan dalam waktu dekat akan segera dilakukan.
Ia menjelaskan pihaknya dalam investasi di Pasaman Barat telah melengkapi semua perizinan yang ada. Bahkan tenaga kerja yang ada 80 persen dari pekerja lokal ditambah pekerja asing dari China.
PT GMK saat ini mempekerjakan 112 pekerja lokal Air Bangis sekitarnya dan 24 orang tenaga kerja asing dari China.
Selain itu juga sosialisasi kepada pihak-pihak terkait telah dilakukan dan dapat dukungan dari ninik mamak, nagari, badan musyawarah nagari, pemuda dan pihak kabupaten, provinsi dan pusat.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah
"Teluk Tapang memang jadi perhatian utama kita sebab belum termanfaatkan secara maksimal. Mudah-mudahan dengan kerjasama ini bisa lebih optimal, dan akan menjadi bahagian yang mendorong perekonomian masyarakat Pasaman Barat," ujarnya.
Gubernur juga memaparkan berbagai upaya yang dilakukan untuk menunjang konektivitas ke Pelabuhan Teluk Tapang, dengan pembangunan Jalan akses sepanjang 43,167 kilometer menghubungkan Bunga Tanjung dengan Pelabuhan Teluk Tapang.
Jalan akses yang telah terbangun sepanjang 19 kilometer, sedang proses pembangunan jalan akses sepanjang 23,47 kilometer yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan skema MYC T.A 2022- 2024 dengan sumber dana SBSN.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga telah membangun 2 (dua) unit jembatan, dan 4 unit lagi akan dibangun menggunakan anggaran pada tahun anggaran 2023-2024.
"Jalur ini nantinya akan menyambung ke Sumut, sehingga akan menunjang optimalisasi pengembangan 30 ribu hektare kawasan potensial disana. Kita juga telah menjajaki kerjasama dengan Kerajaan Arab Saudi, mudah-mudahan lancar sehingga bisa lebih optimal. Tak ada artinya pemerintah membangun jika tak memberikan manfaat pada masyarakat," lanjut gubernur.