Simpang Empat, (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah bersama Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto meninjau kondisi Pelabuhan Teluk Tapang, tambang bijih besi dan rencana proyek strategis nasional yang ada di Air Bangis, Rabu (15/06).
Menggunakan jalur darat melalui areal perkebunan PTP IV rombongan Gubernur menyempatkan diri menyambangi perusahaan kelapa sawit itu dan berdiskusi bersama pihak perusahaan.
Usai berdiskusi sebentar, Gubernur berangkat menuju Pelabuhan Teluk Tapang yang saat ini sudah bisa digunakan.
Gubernur Mahyeldi Ansyarullah menyampaikan akan membantu koordinasi segera ke pemerintah pusat sesuai dengan kewenangan dari masing-masing dalam upaya percepatan pembangunan sarana pendukung pelabuhan itu.
Ia sangat mendukung berbagai kegiatan yang ada di Air Bangis dan akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam percepatan pengoperasian Pelabuhan Teluk Tapang.
Gubernur juga menyempatkan diri menyambangi lokasi tambang biji besi PT Gamindra Mitra Kesuma (GMK) di Poros Air Bangis.
Menurutnya keberadaan investor tentunya akan memberikan dampak yang bagus bagi daerah. Selain bisa menambah pendapatan asli daerah juga bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitarnya.
Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto mengharapkan keberadaan tambang biji besi di Air Bangis tentu bisa memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat Pasaman Barat.
"Kita mendukung investor yang profesional dengan perizinan yang lengkap. Dengan adanya tambang ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Pasaman Barat," harapnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Gamindra Mitra Kesuma Tatwa didampingi Kelvin dan Bambang Budiantoro mengatakan pihaknya telah memiliki perizinan lengkap dalam melakukan aktifitas pertambangan termasuk perizinan pekerja asing yang ada di lokasi itu.
"Kita juga memberdayakan dan mempekerjakan masyarakat lokal yang ada baik dari Air Bangis Pasaman Barat dan daerah lainnya," katanya.
Pihaknya optimis bisa memenuhi kebutuhan pabrik baja luar negeri, khususnya ke China. Optimis tersebut, lantaran Pelabuhan Laut Teluk Tapang di Pasaman Barat sudah bisa dioperasikan sejak pertengahan Februari ini.
Pengoperasian pelabuhan itu memang sangat ditunggu oleh pelaku usaha tambang, pengusaha ekspor impor, maupun pengusaha komoditi lainnya.
Menurutnya PT Gamindra mengantongi IUP Operasi Produksi No 188.45/708/BUP-PASBAR/2013. Wilayah IUP seluas 163,30 hektare dan Izin Usaha Pertambangannya sudah dinyatakan CnC.
Untuk itu, IUP yang status izinnya sudah benar, tidak menyalahi aturan dan wilayah izin usaha pertambangannya tidak tumpang-tindih dengan perusahaan/IUP lain dan kawasan konservasi alam.
Ia berharap kelanjutan pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang bisa segera dituntaskan tahun ini. Sebab, katanya produksi biji besi sudah menumpuk di stockpile kurun waktu empat bulan ini, apalagi bijih besi dengan kadar di atas 62 persen tersebut akan diekspor ke China.
Tatwa juga memohon kepada Pemprov Sumbar dan Pemkab Pasaman Barat serta Kementerian Perhubungan melalui Kantor KSOP Teluk Bayur, agar PT GMK dapat membangun fasilitas penumpukan biji besi dan sarana pendukung lainnya di darat pelabuhan yang izinnya sedang dalam proses.
"Hal ini sangat penting bagi pihak PT GMK karena merupakan jalur logistik dan bagian dari operasional Pelabuhan Teluk Tapang," kata Tatwa. (*)