Dosen Unand kenalkan wisata pendidikan peternakan

id pengabdian

Dosen Unand kenalkan wisata pendidikan peternakan

Ilustrasi wisata ternak di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak, atau BPTUHPT, Padang mengatas, yang ada di kabupaten 50 kota, Provinsi Sumatera Barat, yang merupakan lokasi pembibitan sapi potong terbesar di Indonesia. Padang rumput nan luas, serta udara sejuk, membuat padang mengatas dapat direkomendasikan sebagai destinasi wisata peternakan yang menyenangkan. copyright © AntaraTV LKBN Antara - Indonesia (Antara TV Sumbar)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Empat orang dosen Peternakan Universitas Andalas (Unand) Padang masing-masing Aronal Arief Putra, Fitrini, Riesi Sriagtula dan Afriani Sandra mengenalkan konsep wisata pendidikan peternakan melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

"Dinamakan edutourism atau wisata ternak, dengan mengenalkan kepada masyarakat tentang budidaya ternak hingga menjadi sebuah produk yang bernilai komersial," kata salah satu dosen, Aronal Arief Putra di Padang, Rabu.

Menurutnya wisata ternak ini dilakukan dengan melakukan pemanduan wisata kepada pengunjung mulai dari kandang, laboratorium dan pameran.

Dalam hal ini pengunjung akan dikenalkan tentang budidaya hewan ternak di kandang seperti pemberian pakan dan proses produksi kemudian pengolahan produk di laboratorium.

Selanjutnya pengenalan ternak melalui pameran atau penayangan secara komputerisasi tentang eduwisata tersebut.

Sejauh ini telah mulai dilaksanakan sejak bulan lalu dengan menampilkan empat paket wisata yakni umum, khusus, keluarga dan wirausaha.

Setiap paket memiliki tujuan yang berbeda seperti umum akan melakukan perjalanan dari kandang secara beruntut hingga pameran, sedangkan khusus lebih pada permintaan pengunjung.

Sedangkan paket untuk wirausaha akan lebih ditekankan pada proses pengolahan hingga pemasaran produk.

"Eduwisata berbeda dengan ekowisata, jadi lebih menonjolkan sisi pendidikannya," ujar dia.

Sejauh ini baru murid taman kanak-kanak dan siswa SD serta SMP yang menjadi sasaran kegiatan.

Dari rencana kegiatan pengabdian yang dibiayai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) akan dilaksanakan selama tiga tahun.

Saat ini di tahun pertama fokus pada sekolah dan bila berjalan baik akan berkelanjutan kepada kelompok masyarakat lainnya.

"Harapannya masyarakat dapat mengenal lebih jauh tentang peternakan, bukan hanya produk semata yang beredar di pasaran," ujarnya. *