Tim Pengabdian Unand Berikan Penyuluhan Pakan dan Sanitasi Pemerahan kepada Peternakan Sapi Perah Yuza Farm

id Pengabdian masyarakat unand

Tim Pengabdian Unand Berikan Penyuluhan Pakan dan Sanitasi Pemerahan kepada Peternakan Sapi Perah Yuza Farm

Tim Pengabdian Masyarakat Unand berikan penyuluhan di Padang Panjang. (ANTARA/ist)

Padang Panjang (ANTARA) - Keberhasilan ternak sapi perah ditentukan beberapa faktor terutama pemenuhan pakan dan pengelolaan sanitasi pemerahan.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi susu dan kualitas susu sehingga dapat dipasarkan lebih luas dan kompetitif.

Meskipun demikian pakan yang berkualitas tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit termasuk pengelolaan sanitasi yang tentu akan menguras biaya produksi.

Sehingga banyak Peternakan Sapi di Indonesia khususnya Sumatera Barat mengalami kesulitan dalam memperluas pasar seperti yang dialami Peternakan Sapi Friesian Holstein (FH) Yuza Farm Kota Padang Panjang.

Peternakan Sapi yang berdiri pada 2008 telah menghasilkan susu 105-110 liter per hari dengan jumlah sapi laktasi sebanyak 7 ekor.

Peternakan ini juga telah dapat memasarkan di Sumatera Barat seperti Bukittinggi, Solok, Pekanbaru, Sawahlunto dan bahkan sudah sampai ke luar provinsi seperti Jambi dan Kerinci.

Akan tetapi karena jumlah tersebut dinilai belum stabil berkelanjutan sehingga membutuhkan upaya untuk tetap mempertahankan produksi dan terus meningkatkan kualitas susu.

Inilah yang menjadi dasar Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Peternakan Unand melakukan pengabdian dalam bentuk Pemberian Penyuluhan Pakan dan Sanitasi Pemerahan kepada Peternakan Sapi Friesian Holstein (FH) Yuza Farm Kota Padang Panjang yang dilaksanakan pada Selasa 31 Oktober 2023.

Tim PkM ini terdiri atas Dr. Ir. Elihasridas, M.Si (Ketua), Prof. Dr. Ir. Mardiati Zain, MS, Prof. Dr. Ir. Fauzia Agustin, MS, Prof. Dr. Ir. Arief, MS, Dr. Roni Pazla, S.Pt, MP

Dalam hal ini masalah yang terjadi pada peternakan tersebut yakni harga pakan berupa konsentrat yang terdiri dari ampas tahu merupakan bahan bakan

dengan harga yang relatif mahal, sehingga perlu dicarikan pakan alternatif lain

dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang baik.

Di samping itu ditinjau dari masalah sanitasi pemerahan, susu yang dihasilkan perlu

diperbaiki atau ditingkatkan masalah sanitasi pemerahannya untuk menghasilkan

susu segar yang bersih sehat dan higienis.

Hal lainnya terkait dengan kondisi akhir-akhir ini, peternak melalui bapak Lurah Sikando (Eroson Adera) yang juga turut hadir juga menyampaikan kendala pemasaran susu yang mulai tersendat. Melalui forum diskusi beberapa solusi yang dihadirkan kepada pemilik Yuza Farm yaitu Bapak Amrizal dan ibu Yunasri yaitu Kembali membangun jaringan pemasaran dengan pihak-pihak sekolah terdekat, disamping mempersiapkan pembelian mesin-mesin pengolah susu agar susu memiliki nilai jual.

Guna menghasilkan susu segar yang bersih sehat dan higienis, perlu dilakukan atau diterapkan sanitasi pemerahan yaitu sanitasi sebelum pemerahan, saat pemerahan dan sesudah pemerahan.

Sanitasi juga menyangkut masalah kebersihan baik kebersihan kandang, kebersihan ternak dan kebersihan peralatan yang digunakan.

Dalam penyuluhan tersebut, tim pengabdian memberikan materi tentang manajemen pakan dan sanitasi pemerahan. Materi manajemen pakan meliputi jenis pakan yang diberikan, cara pemberian pakan, dan cara menghitung kebutuhan pakan. Materi sanitasi pemerahan meliputi cara membersihkan kandang, cara membersihkan ternak, dan cara membersihkan peralatan pemerahan.

Tujuannya dalam upaya mengembangkan usaha peternakan sapi perah Yuza Farm menjadi usaha peternakan yang mampu memanfaatkan berbagai bahan sumber pakan untuk

mengurangi biaya pakan khususnya konsentrat

Kemudian meningkatkan pengetahuan peternak khususnya tentang masalah sanitasi

pemerahan agar dihasilkan susu segar yang bersih sehat dan higienis sekaligus tentang pentingnya penggunaan mineral (terutama Ca dan P) terhadap ternak yang menyebabkan ambruknya sapi.*